KAJIAN KHUSUS UNTUK
ORANG KAYA ???!!!
Allah Ta’ala berfirman:
{وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ
الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُوْنَ وَجْهَهُ
وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا
تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ
فُرُطًا} [الكهف: ٢٨]
“Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang-orang yang
menyeru Rabb-nya pada pagi dan senja hari dengan mengharap Wajah-Nya, dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan
kehidupan dunia, dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya, dan keadaannya
sudah melewati batas.” (QS. Al-Kahfi: 28)
Imam Ibnu Katsir
-rahimahullaah- berkata dalm tafsirnya:
((وَقَوْلُهُ: {وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ
يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ} أَيْ:
اِجْلِسْ مَعَ الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ، وَيُهَلِّلُوْنَهُ،
وَيَحْمَدُوْنَهُ، وَيُسَبِّحُوْنَهُ، وَيُكَبِّرُوْنَهُ، وَيَسْأَلُوْنَهُ
بُكْرَةً وَعَشِيًّا مِنْ عِبَادِ اللهِ، سَوَاءٌ كَانُوْا: فُقَرَاءَ، أَوْ
أَغْنِيَاءَ، أَوْ أَقْوِيَاءَ، أَوْ ضُعَفَاءَ. يُقَالُ: إِنَّهَا نَزَلَتْ فِيْ أَشْرَافِ قُرَيْشٍ؛ حِيْنَ طَلَبُوْا
مِنَ النَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- أَنْ يَجْلِسَ مَعَهُمْ
وَحَدَهُ، وَلا يُجَالِسَهُمْ بِضُعَفَاءِ أَصْحَابِهِ: كَبِلالٍ، وَعَمَّارٍ،
وَصُهَيْبٍ، وَخَبَّابٍ، وَابْنِ مَسْعُوْدٍ. وَلِيُفْرِدَ أُوْلٰئِكَ بِمَجْلِسٍ عَلَى حِدَةٍ. فَنَهَاهُ اللهُ عَنْ ذٰلِكَ، فَقَالَ: {وَلا تَطْرُدِ الَّذِيْنَ
يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ} الآية [الأنعام:٥٢]. وَأَمَرَهُ أَنْ يَصْبِرَ نَفْسَهُ فِي الْجُلُوْسِ مَعَ
هَؤُلاءِ، فَقَالَ: {وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ
بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ}...
“Firman-Nya:
“Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama
orang-orang yang menyeru Rabb-nya pada pagi dan senja hari dengan mengharap
Wajah-Nya”, yakni: Duduklah engkau bersama orang-orang berdzikir
(mengingat) Allah, bertahlil, bertahmid, bertasbih, bertakbir, dan meminta
kepada Allah pada pagi dan senja hari dari
hamba-hamba Allah; sama saja apakah mereka: orang-orang fakir, kaya, kuat
maupun lemah.
Dikatakan bahwa: Ayat ini turun berkaitan dengan para pembesar
Quraisy; ketika mereka menginginkan agar Nabi -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-
duduk (membuat majlis) bersama mereka saja, tanpa disertai orang-orang lemah
(miskin); seperti: Bilal, ‘Ammar, Shuhaib, Khabbab, dan Ibnu Mas’ud.
Dan hendaknya mereka (orang-orang miskin ini) punya majlis
tersendiri.
Maka Allah melarang beliau dari (mengikuti usulan) ini, Allah
berfirman: “Janganlah engkau (Muhammad) mengusir orang-orang yang menyeru
Rabb-nya pada pagi dan senja hari dengan mengharap Wajah-Nya…” (QS. Al-An’aam:
52)
Dan Allah memerintahkan beliau untuk bersabar dalam bemajlis dengan
orang-orang (miskin) tersebut; Allah berfirman: “Dan bersabarlah engkau
(Muhammad) bersama orang-orang yang menyeru Rabb-nya pada pagi dan senja hari
dengan mengharap Wajah-Nya” (QS. Al-Kahfi: 28)…
عَنْ سَعْدِ
بْنِ أَبِيْ وَقَّاصٍ –رَضِيَ اللهُ عَنْهُ-، قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ
-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- سِتَّةَ نَفَرٍ. فَقَالَ الْمُشْرِكُونَ لِلنَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-:
اُطْرُدْ هَؤُلاءِ لا يَجْتَرِئُوْنَ عَلَيْنَا. قَالَ: وَكُنْتُ أَنَا وَابْنُ مَسْعُودٍ، وَرَجُلٌ مِنْ هُذَيْلٍ،
وَبِلَالٌ، وَرَجُلانِ لَسْتُ أُسَمِّيْهِمَا. فَوَقَعَ فِي نَفْسِ رَسُوْلِ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-
مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَقَعَ، فَحَدَّثَ نَفْسَهُ. فَأَنْزَلَ اللهُ -عَزَّ وَجَلَّ-: {وَلا تَطْرُدِ الَّذِيْنَ
يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُوْنَ وَجْهَهُ}
[الأنعام:٥٢] [أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ: ٢٤١٣]))
Dari Sa’d bin Abi
Waqqash -radhiyallaahu ‘anhu-, dia berkata: Kami berenam bersama Nabi
-shallallaahu ‘alaihi wa sallam-, maka orang-orang musyrik berkata kepada Nabi
-shallallaahu ‘alaihi wa sallam-: “Usirlah mereka! Jangan sampai mereka kurang
ajar kepada kami!”
(Sa’d) berkata: (Enam
orang itu adalah:) aku, Ibnu Mas’ud, seorang dari Hudzail, Bilal, dan dua orang
yang tidak (ingin) aku sebut namanya.
Maka terbetik pada diri
Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- sesuatu dan beliau pun
meniatkannya.
Maka
Allah -‘Azza Wa Jalla- menurunkan (firman-Nya): “Janganlah
engkau (Muhammad) mengusir orang-orang yang menyeru Rabb-nya pada pagi dan
senja hari dengan mengharap Wajah-Nya…” (QS. Al-An’aam: 52)
[HR. Muslim: 2413].”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar