PENUTUP
(AL-MAQAALAAT 1)
“...dia (yakni: penulis
sendiri-pent.) telah memperingatkan dari penyakit (maksiat) dalam (buku) ini
-padahal dia termasuk pelakunya, dia menjelaskan tentang obat (dari maksiat)
tapi dia sendiri kurang sabar dalam memakainya; dikarenakan kezaliman dan kebodohannya,
sedangkan dia (hanya) mengharap (kepada Allah) Yang Paling Pemurah dan Paling
Pengasih: agar Allah mengampuninya atas penyimpangannya terhadap dirinya,
(semoga Allah mengampuninya) dengan sebab dia telah memberikan nasehat
(pengajaran) terhadap hamba-hamba Allah yang beriman...”
[Sebagaimana dikatakan
oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah -rahimahullaah- dalam 'Uddatush
Shaabiriin Wa Dzakhiiratusy Syaakiriin (Bekal Orang-Orang Penyabar &
Simpanan Orang-Orang Bersyukur) (hlm. 12- cet. Daar Zam-Zam).]
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
Pemalang, 22 Rajab 1437
H
28 April 2016 M
Ahmad Hendrix
Tidak ada komentar:
Posting Komentar