Minggu, 26 Februari 2017

65- TETAP BERMANFAAT WALAUPUN TIDAK IKHLAS



TETAP BERMANFAAT WALAUPUN TIDAK IKHLAS

[1]- Allah -Ta’aalaa- berfirman:

لا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

“Tidak ada kebaikan dari banyak bisikan (dan pembicaraan) mereka, kecuali bisikan (dan pembicaraan)  dari orang yang menyuruh (manusia) bersedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah; maka kelak Kami memberinya pahala yang besar.” (QS. An-Nisaa’: 114)

[2]- Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali -rahimahullaah- berkata:

“Maka Allah menafikan kebaikan dari banyak bisikan (dan pembicaraan) manusia kecuali: dalam amar ma’ruf, dan Allah mengkhususkannya dengan salah satu bagian (amar ma’ruf) tersebut; yaitu: Sedekah dan mengadakan perdamaian di antara manusia; karena manfaatnya yang merata.

Maka hal ini menunjukkan bahwa bisikan (dan pembicaraan) dengan hal tersebut adalah kebaikan. Adapaun pahala dari Allah; maka hanya didapatkan oleh orang yang melakukannya dengan mengharap keridhaan Allah.

Allah menjadikan amar ma’ruf  -berupa sedekah, mengadakan perdamaian di antara manusia dan lain-lain-; Allah jadikan itu semua adalah kebaikan -WALAUPUN PELAKUNYA TIDAK (IKHLAS) MENGHARAP WAJAH ALLAH-; karena manfaat yang merata yang dihasilkan dari hal-hal tersebut, sehingga akan terhasilkan perbuatan baik dan kebaikan untuk manusia.

Adapun bagi pelakunya, kalau dia niatkan karena menginginkan wajah Allah dan mengharapkan keridhaan-Nya; maka hal itu juga akan menjadi kebaikan baginya dan dia diberikan pahala atas perbuatannya. Adapun kalau dia tidak mengaharapkan hal tersebut; maka hal itu tidak menjadi kebaikan bagi pribadinya dan dia tidak mendapatkan pahala.”

[Jaami’ Al-‘Uluum Wal Hikam (I/67)]

[3]- Maka jelas sekali, bahwa: kita tidak mengajak orang untuk tidak Ikhlas dalam berdakwah.

Akan tetapi, yang kita sayangkan adalah perkataan sebagian da’i yang mungkin sebagian kita pernah mendengarkannya -yang diarahkan untuk menyerang da’i yang lainnya-:

“Walaupun sudah Dakwah lama, banyak buku-buku dan tulisannya; tapi belum tentu Ikhlas(!!!)”,

dan banyak lagi kata-kata yang serupa -baik dengan terang-terangan, maupun hanya sindiran-.

Maka kita katakan: Anggaplah, da’i yang lain tersebut -yang sudah lama dakwahnya dan banyak pula karya tulisnya-, anggaplah bahwa da’i itu TIDAK IKHLAS dalam Dakwah dan tulisannya -padahal kita tidak pernah tahu isi hatinya-, akan tetapi: bukankah apa yang dia lakukan SANGAT BERMANFAAT BAGI MANUSIA.

Maka, …. Hargailah….dan Do’akanlah….

...فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الأبْصَارِ

“…Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!” (QS. Al-Hasyr: 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar