TETAP
BERMANFAAT WALAUPUN TIDAK IKHLAS
[1]- Allah
-Ta’aalaa- berfirman:
لا
خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ
أَوْ إِصْلاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ
اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Tidak
ada kebaikan dari banyak bisikan (dan pembicaraan) mereka, kecuali bisikan (dan
pembicaraan) dari orang yang menyuruh
(manusia) bersedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara
manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah;
maka kelak Kami memberinya pahala yang besar.” (QS. An-Nisaa’: 114)
[2]- Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali
-rahimahullaah- berkata:
“Maka
Allah menafikan kebaikan dari banyak bisikan (dan pembicaraan) manusia kecuali:
dalam amar ma’ruf, dan Allah mengkhususkannya dengan salah satu bagian (amar
ma’ruf) tersebut; yaitu: Sedekah dan mengadakan perdamaian di antara manusia;
karena manfaatnya yang merata.
Maka
hal ini menunjukkan bahwa bisikan (dan pembicaraan) dengan hal tersebut adalah
kebaikan. Adapaun pahala dari Allah; maka hanya didapatkan oleh orang yang
melakukannya dengan mengharap keridhaan Allah.
Allah
menjadikan amar ma’ruf -berupa sedekah,
mengadakan perdamaian di antara manusia dan lain-lain-; Allah jadikan itu semua
adalah kebaikan -WALAUPUN PELAKUNYA TIDAK (IKHLAS) MENGHARAP WAJAH ALLAH-;
karena manfaat yang merata yang dihasilkan dari hal-hal tersebut, sehingga akan
terhasilkan perbuatan baik dan kebaikan untuk manusia.
Adapun
bagi pelakunya, kalau dia niatkan karena menginginkan wajah Allah dan
mengharapkan keridhaan-Nya; maka hal itu juga akan menjadi kebaikan baginya dan
dia diberikan pahala atas perbuatannya. Adapun kalau dia tidak mengaharapkan
hal tersebut; maka hal itu tidak menjadi kebaikan bagi pribadinya dan dia tidak
mendapatkan pahala.”
[Jaami’
Al-‘Uluum Wal Hikam (I/67)]
[3]-
Maka jelas sekali, bahwa: kita tidak mengajak orang untuk tidak Ikhlas dalam
berdakwah.
Akan
tetapi, yang kita sayangkan adalah perkataan sebagian da’i yang mungkin
sebagian kita pernah mendengarkannya -yang diarahkan untuk menyerang da’i yang
lainnya-:
“Walaupun
sudah Dakwah lama, banyak buku-buku dan tulisannya; tapi belum tentu
Ikhlas(!!!)”,
dan
banyak lagi kata-kata yang serupa -baik dengan terang-terangan, maupun hanya
sindiran-.
Maka
kita katakan: Anggaplah, da’i yang lain tersebut -yang sudah lama dakwahnya dan
banyak pula karya tulisnya-, anggaplah bahwa da’i itu TIDAK IKHLAS dalam Dakwah
dan tulisannya -padahal kita tidak pernah tahu isi hatinya-, akan tetapi:
bukankah apa yang dia lakukan SANGAT BERMANFAAT BAGI MANUSIA.
Maka,
…. Hargailah….dan Do’akanlah….
...فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الأبْصَارِ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar