Sabtu, 25 Februari 2017

21- APAKAH MEREKA MENDAPAT WAHYU??!!



APAKAH MEREKA MENDAPAT WAHYU??!!

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا-: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَسَلَّمَ- لَمَّا بَعَثَ مُعَاذًا إِلَى الْيَمَنِ؛ قَالَ لَهُ: ((إِنَّكَ تَأْتِيْ قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ إِلَيْهِ: شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ -وَفِيْ رِوَايَةٍ: إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللهَ-،...)) أَخْرَجَاهُ.

Dari Ibnu ‘Abbas -radhiyallaahu ‘anhumaa-, bahwa ketika Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- mengutus Mu’adz ke Yaman; beliau bersabda kepadanya: “Sungguh, engkau akan mendatangi orang-orang Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani); maka hendaklah pertama kali yang harus engkau dakwahkan kepada mereka adalah: Syahadat Laa Ilaaha Illallaah -dalam riwayat yang lain disebutkan: Agar mereka mentauhidkan Allah-,…” Diriwayatkan oleh keduanya (Al-Bukhari dan Muslim).

Sabda beliau -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-:

((إِنَّكَ تَأْتِيْ قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ،...))

“Sungguh, engkau akan mendatangi orang-orang Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani);…”

Al-Hafizh Ibnu Hajar -rahimahullaah- berkata:

“Ini seperti persiapan wasiat agar Mu’adz bisa fokus. Karena Ahli Kitab umumnya adalah Ahli Ilmu; maka dialog dengan mereka harus dibedakan dengan dialog dengan orang-orang bodoh dari kalangan penyembah berhala.”

[Fat-hul Baarii (III/451- cet. Daarus Salaam)]

Syaikh Imam Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin -rahimahullaah- berkata:

“Nabi -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda demikian adalah untuk memberikan pengarahan kepada Mu’adz. Ini menunjukkan bahwa beliau -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- mengetahui keadaan-keadaan (realita) manusia. Dan pengetahuan beliau terhadap keadaan-keadaan (realita) mereka; beliau dapatkan dengan dua jalan:

1- Dari Wahyu.

2- Dari berdasarkan ilmu dan pengalaman.”

[Al-Qaulul Mufiid (I/132)]

Maka, da’i yang belum berpengalaman, kemudian sok mengetahui keadaan manusia, dengan mengatakan: “Ini lebih cocok untuk mereka…” Atau: “Ini untuk menarik masa…” Atau: “Ini lebih melembutkan mereka yang baru taubat…” Dan lain-lain.

Pertanyaannya: PENGALAMAN JELAS BELUM ADA, APAKAH PENGETAHUAN SEMACAM INI DIDAPAT DARI WAHYU??!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar