Senin, 27 Februari 2017

E. AL-WALAA’ WAL BARAA’ (Fiq-hul Waaqi’ 5)



E. AL-WALAA’ WAL BARAA’ (Fiq-hul Waaqi’ 5)

[1]- Allah Ta’aalaa berfirman:

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ...

Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka… (QS. Al-Baqarah: 120)

[2]- Menjilat Kepada Orang-Orang Kafir?!

Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullaah berkata:

“Tidaklah orang-orang Yahudi dan Nasrani ridha darimu wahai Muhammad -selama-lamanya-! Maka janganlah mencari hal yang bisa membuat mereka ridha dan yang sesuai dengan (keinginan) mereka. Fokuslah untuk mencari keridhaan Allah; dengan cara mengajak mereka kepada (agama Islam) yang Haq (benar) yang Allah utus dirimu dengannya.”

[Tafsiir Ath-Thabari (II/562- tahqiiq Syaikh Mahmud Syakir)]

[3]- Dakwahkan Orang-Orang Kafir Itu Kepada Islam, Bukannya Dijadikan Teman Kecintaan -Atau Bahkan Pimpinan??!!!-

Allah Ta’aalaa berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ قَدْ يَئِسُوا مِنَ الآخِرَةِ كَمَا يَئِسَ الْكُفَّارُ مِنْ أَصْحَابِ الْقُبُورِ

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan orang-orang yang dimurkai Allah sebagai penolongmu, sungguh, mereka telah putus asa terhadap akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa. (QS. Al-Mumtahanah: 13)

Allah Ta’aalaa berfirman:     

وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ

Dan barangsiapa menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman: sebagai penolongnya; maka sungguh, pengikut (agama) Allah itulah yang menang. (QS. Al-Maa-idah: 56)

Allah Ta’aalaa berfirman:

لا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ...

Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin; dengan mening-galkan orang-orang beriman. Barangsiapa berbuat demikian; niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah… (QS. Ali ‘Imran: 28)

Allah Ta’aalaa berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah engkau menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barangsiapa di antara kamu yang men-jadikan mereka teman setia; maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang zhalim. (QS. Al-Maa-idah: 51)

Allah Ta’aalaa berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ...

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia; sehingga kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal mereka telah ingkar kepada kebenaran yang disampaikan kepadamu… (QS. Al-Mumtahanah: 1)

[4]- Al-Walaa’ Wal Baraa’

Al-Wala’ artinya: Penyesuaian diri seorang hamba terhadap apa yang disukai dan diridhai Allah, berupa perkataan, perbuatan, kepercayaan (keyakinan), dan orang.

    Al-Bara’ artinya: Penyesuaian diri seorang hamba terhadap apa yang dibenci dan dimurkai Allah, berupa perkataan, perbuatan, kepercayaan (keyakinan), dan orang.

    Dari sini kemudian kaitan-kaitan al-Wala’ dan al-Bara’ dibagi menjadi empat:

1. Perkataan; maka dzikir dicintai Allah, sedangkan mencela dan memaki dibenci Allah.

2. Perbuatan; shalat, puasa, zakat, sedekah, berbuat kebajikan, dan mengerjakan Sunnah-Sunnah Rasul shallallaahu ‘alaihi wa sallam dicintai Allah, sedangkan zina, minum khamr, berbuat syirik, dan berbuat bid’ah dibenci Allah.

3. Kepercayaan (keyakinan); iman dan tauhid dicintai Allah, sedang kufur dan syirik dibenci Allah.

4. Orang; orang-orang yang shalih, para nabi dan rasul dicintai Allah, sedangkan orang-orang kafir, musyrik, dan munafiq dibenci Allah.

[Lihat: Prinsip Dasar Islam (hlm. 221-223) karya Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas hafizhahullaah]

[5]- Pembagian Manusia Dalam Kewajiban Kita Terhadap Mereka

Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullaah berkata:

“Manusia dalam Al-Wala dan Al-Bara ini terbagi menjadi tiga:

Bagian Pertama: Orang-orang yang wajib dicintai dengan kecintaan yang murni; tanpa ada permusuhan sama sekali. Mereka adalah orang-orang mukmin yang murni (sempurna keimanannya); seperti para nabi, shiddiqin, syuhada’ dan shalihin...

Bagian Kedua: Orang-orang yang dibenci dan dimusuhi dengan kebencian dan permusuhan yang murni; dengan tanpa kecintaan dan loyalitas sama sekali. Mereka adalah orang-orang kafir murni; dari kalangan orang-orang kafir, kaum musyrikin, munafiqin, murtaddin, dan atheis...

Bagian Ketiga: Orang-orang yang dicintai dari satu segi dan dibenci dari segi yang lain; sehingga terkumpul pada mereka: kecintaan dan permusuhsan. Mereka adalah: ahli maksiat dari kalangan kaum mukminin; mereka dicintai karena keimanan yang ada pada mereka, dan dibenci karena kemaksiatannya (dan mereka masih berhak dicintai) selama belum kafir atau musyrik. Kecintaan kepada mereka menuntut untuk menasehati mereka dan mengingkari (kesalahan) mereka; maka tidak boleh mendiamkan kemaksiatan mereka; bahkan mereka diperintahkan kepada yang ma’ruf dan dilarang dari kemungkaran.”

[Al-Irsyaad Ilaa Tash-hiihil I’tiqaad (hlm. 359-360)]

[6]- Kalau Al-Wara Dan Al-Bara’ Tidak Diterapkan; Maka Akan Terjadi Kerusakan

Allah Ta’aalaa berfirman:

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ

“Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi); niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.” (QS. Al-Anfaal: 73)

“Tatkala Allah telah menetapkan Wala’ (loyalitas) di antara orang-orang beriman; maka Allah mengabarkan bahwa orang-orang kafir -yang dikumpulkan oleh kekafiran-; maka sebagian mereka melindungi (ber-Wala’ kepada) sebagian yang lain; maka tidak ada yang melindungi (memberikan loyalitas) kepada mereka kecuali orang kafir semisal mereka.

Firman Allah: “Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah”; yakni: ber-Wala’ (memberikan loyalitas) kepada orang-orang beriman dan memberikan permusuhan kepada orang-orang kafir; bahkan yang kalian lakukan adalah: memberikan Wala’ kepada semuanya (kaum mukminin dan kaum kafirin), atau kalian musuhi semuanya, atau kalian cintai kaum kafirin dan kalian musuhi kaum mukminin; “niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.”.”

[Taisiirul Kariimir Rahmaan (hlm. 327- cet. Muassasah ar-Risaalah)]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar