PRIORITASKAN
PONDASI KEIMANAN
Berkata Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah -rahimahullaah- dalam
kitabnya “Al-Fawaa-id” (halaman 229-230- cet. Maktabah Ar-Rusyd):
“Barangsiapa yang menghendaki untuk meninggikan bangunannya; maka
dia harus mengokohkan pondasinya, menyempurnakannya dan mempunyai perhatian
besar terhadapnya. Karena tingginya sebuah bangunan adalah tergantung kuat dan
kokohnya pondasi.
Maka, amalan-amalan dan derajat-derajat (yang tinggi) adalah:
Bangunan, dan PONDASINYA ADALAH: IMAN. Kalau pondasi itu kokoh; maka akan bisa
menopang bangunan, dan bangunan pun bisa tinggi di atasnya.
Kalau pun bangunan itu ada yang hancur; maka akan mudah diperbaiki.
Kalau pondasinya tidak kokoh; maka bangunan tidak akan naik tinggi
serta tidak akan kokoh. Dan jika ada pondasi yang hancur; maka akan runtuh
bangunan tersebut atau hampir (runtuh).
Maka orang yang faham; semangatnya ada pada: Perbaikan pondasi dan
menyempurnakannya. Adapun orang yang bodoh; maka dia meninggikan bangunan tanpa
pondasi, sehingga tidak lama lagi bangunannya akan runtuh.
Allah Ta’aalaa berfirman:
أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ
عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ
عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ ...
“Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunan atas dasar taqwa
kepada Allah dan keridhaan(-Nya) itu lebih baik; ataukah orang-orang yang
mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu (bangunan) iti roboh
bersama-sama dengan dia ke dalam Neraka Jahannam…” (QS. At-Taubah: 109)…
Maka topanglah bangunanmu di atas pondasi KEIMANAN yang kokoh, jika
rusak bagian atas dan atap bangunan; maka akan lebih mudah engkau perbaiki
daripada robohnya pondasi.
Dan pondasi ini adalah dua perkara:
Pertama: Pengenalan yang benar terhadap Allah, perintah-Nya,
nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
Kedua: Memurnikan ketundukkan hanya kepada-Nya dan kepada
Rasul-Nya; tanpa selain-Nya.
Maka inilah pondasi terkuat yang di atasnya seorang hamba mendirkan
bangunannya, semakin kuat (pondasinya); maka akan semakin tinggi bangunannya;
sesuai dengan kehendaknya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar