RENUNGAN….BAGI
YANG ENGGAN….UNTUK MEMBANTU PERJUANGAN….
[1]- Allah -Subhaanahu Wa Ta’aalaa-
berfirman:
إِلا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ
نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ
هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا...
“Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad); sesungguhnya Allah telah
menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah); sedang
dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu
dia berkata kepada sahabatnya: “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah
bersama kita.”…” (QS. At-Taubah: 40)
[2]- Ayat ini -dan ayat-ayat
sebelumnya- berkaitan dengan perintah kepada para Shahabat Nabi untuk berangkat
ke perang Tabuk; perang yang Allah sebutkan dengan nama saa’atul ‘usrah
(masa-masa sulit); maka kaum muslimin merasa berat untuk berangkat, sehingga
Allah pun mengancam mereka dengan adzab yang pedih. Maka Allah -‘Azza Wa Jalla-
menjelaskan bahwa jika kaum muslimin tidak mau menolong Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam dalam peperangan ini; Allah mengingatkan tentang
pertolongan-Nya kepada Rasul-Nya dalam keadaan yang sangat sulit, ketika beliau
di usir dari Makkah sehingga beliau hijrah ke Madinah.
[3]- Pertolongan Allah -‘Azza Wa
Jalla- kepada Rasul-Nya -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- sudah terbukti, maka
Allah juga akan menolong orang-orang yang menolong Rasul-Nya; yaitu:
orang-orang yang berpegang kepada kebenaran yang di bawa oleh Rasulullah -shallallaahu
‘alaihi wa sallam-.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
-rahimahullaah- berkata:
“Kalau ada seseorang -pada suatu
tempat dan suatu masa- bersendirian dalam membawa kebenaran yang di bawa oleh
Rasul; dan manusia tidak menolongnya dalam (memperjuangkan kebenaran) tersebut;
maka Allah bersamanya, dan dia akan mendapat bagian dari firman-Nya:
إِلا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ
نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ
هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا...
“Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad); sesungguhnya Allah telah
menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah); sedang
dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu
dia berkata kepada sahabatnya: “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah
bersama kita.”…” (QS. At-Taubah: 40).”
[Minhaajus Sunnah (VIII/488)]
[4]- Rasulullah -shallallaahu
’alaihi wa sallam- bersabda:
لا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ
أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ [مَنْصُوْرِيْنَ]، لا يَضُرُّهُمْ مَنْ
خَذَلَهُمْ [أَوْ خَالَفَهُمْ]، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذٰلِكَ
“Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berada di atas kebenaran
[mereka ditolong (oleh Allah)], TIDAK AKAN MEMBAHAYAKAN MEREKA: ORANG YANG
MEMBIARKAN (TIDAK MAU MENOLONG) MEREKA [atau yang menyelisihi mereka], sampai datang
perimtah Allah dan mereka tetap berada dalam keadaan tersebut.”
[SHAHIH: HR. Muslim (no. 1920) dari Tsauban, tambahan dalam kurung
yang pertama diriwayatkan oleh Al-Bukhari (no. 71) dan Muslim (III/1524) dari
Mu’awiyah, dan yang kedua diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 2192) dan lainnya
dari Qurrah bin Iyas Al-Muzani -radhiyallaahu ‘anhum-]
Jadi, memang ada orang yang membiarkan (tidak menolong) golongan ini; [padahal]
DIA BAGIAN DARINYA, akan tetapi karena dia terkena setan-setan syubhat dan
syahwat; (sehingga dia tidak mau membantunya-pent), maka orang semacam ini;
tidak akan membahayakan (kelompok yang akan ditolong Allah) tersebut.
[Lihat: Al-Arba’uuna Hadiitsan Fid Da’wah Wad Du’aat (hlm. 23) karya Syaikh
’Ali bin Hasan Al-Halabi -hafizhaullaah-]
[5]- Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
-hafizhahullaah- berkata:
“Kebenaran akan tetap ada, orang-orang yang berada diatasnya juga
akan tetap ada; walaupun mereka sedikit pada sebagian zaman. Sungguh Allah
tidak akan menyia-nyiakan kebenaran ini selama-lamanya…
Maka ini jaminan dari Allah -Jalla Wa ‘Alaa- bahwa kebenaran ini
akan tetap ada dan bahwa Allah akan jadikan orang-orang yang melaksanakan dan
menjaganya. Maka yang dikhawatirkan
bukanlah hilangnya agama ini (karena agama ini akan tetap terjaga-pent), akan
tetapi yang dikhawatirkan adalah diri kita sendiri, (yakni): kalau kita tidak
mau berpegang kepada agama (yang benar) ini dan tidak mau bersabar diatasnya;
maka (agama ini) akan diambil dari kita dan diberikan kepada orang lain.
Maka hendaknya kita mengkhawatirkan diri
kita sendiri; agar agama ini tidak diambil dari kita dan diberikan kepada
selain kita sehingga kita menjadi binasa.”
[It-haaful Qaari (II/36)]
Allah -Ta’aalaa- berfirman:
...وَإِنْ تَتَوَلَّوْا
يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ
“… Dan jika kamu berpaling (dari jalan yang benar); Dia akan
menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan (durhaka)
seperti kamu.” (QS. Muhammad: 38)
[6]- Semoga pembahasan ini
bisa juga menjadi renungan…bagi yang enggan berjuang di kampung
halaman…dikarenakan telah terkena SYUBHAT…maupun SYAHWAT…dikarenakan merasa
keberatan…atau kurang kesabaran…dibayangi angan-angan…atau karena
ketergantungan.
Dakwah akan tetap berjalan…dan bukan tidak mungkin: kalian akan
tergantikan…dengan orang-orang yang memang sudah Allah persiapkan…untuk
melanjutkan kebenaran….
Allaahul Musta’aan…Wa ‘Alaihi Tuklaan…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar