MENGHORMATI
GURU
[1]- Rasulullah
-shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
مَنِ اسْتَعَاذَ بِاللَّهِ؛
فَأَعِيذُوهُ، وَمَنْ سَأَلَ بِاللَّهِ؛ فَأَعْطُوهُ، وَمَنْ دَعَاكُمْ؛
فَأَجِيبُوهُ، وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا؛ فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ
تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ؛ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ
كَافَأْتُمُوهُ
“Barangsiapa
yang meminta perlindungan kepada Allah; maka lindungilah dia, barangsiapa yang
mengundang kalian; maka penuhilah undangannya, dan barangsiapa yang melakukan
kebaikan kepada kalian; maka balaslah dia, kalau kalian tidak mendapatkan
sesuatu untuk membalasnya; maka do’akanlah kebaikan untuknya, sampai kalian
melihat bahwa kalian telah membalasnya.”
[SHAHIH: HR.
Abu Dawud (no. 1672), An-Nasa-i (no. 2567), Ahmad (no. 5365 & 6106- cet.
Daarul Hadiits), Ibnu Hibban (no. 3408- cet. Daarul Fikr), dan Al-Hakim (no.
1534 s/d 1537- cet. Daarul Fikr), dari ‘Abdullah bin ‘Umar -radhiyallaahu
‘anhumaa-. Al-Hakim berkata: “Shahih, sesuai syarat keduanya (Al-Bukhari dan
Muslim)”, dan disepakati oleh Adz-Dzahabi]
[2]- Syaikh
‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di -rahimahullaah- berkata:
“Selayaknya
bagi pelajar untuk memperbaiki adab kepada pengajarnya, dan dia memuji Allah
karena telah memudahkan baginya: orang yang mengajarinya dari kebodohannya,
menghidupkan (hati)nya dari kematiannya, dan membangunkannya dari tidurnya.
Hendaknya dia
memanfaatkan kesempatan setiap saat untuk mengambil ilmu dari gurunya.
Mempebanyak
do’a kebaikan untuk gurunya; baik ketika dia di hadapannya atau tidak.
Karena,
sungguh, Nabi -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “dan barangsiapa yang
melakukan kebaikan kepada kalian; maka balaslah dia, kalau kalian tidak
mendapatkan sesuatu untuk membalasnya; maka do’akanlah kebaikan untuknya,
sampai kalian melihat bahwa kalian telah membalasnya.”
Dan kebaikan
apa yang lebih agung dari ilmu?
Semua kebaikan
akan terputus; kecuali kebaikan ilmu, nasehat, dan pengarahan (dari guru).
Setiap satu
permasalahan -dan selebihnya; yang mendatangkan manfaat bagi orang yang
mempelajarinya dan juga orang lain-; yang diambil faedahnya dari seorang
(guru): maka sungguh itu adalah suatu hal yang ma’ruf dan kebaikan-kebaikan
yang akan terus berjalan (pahalanya) bagi pemiliknya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar