POLITIK DISERAHKAN KEPADA PARA MUJTAHID
Syaikh ‘Abdul Malik bin Ahmad
Ar-Ramadhani -hafizhahullaah- berkata:
“Politik Syar’i Dikhususkan Untuk Para
Ulama Mujtahid
Ini hanya pembahasan sekilas; karena asli
pem-bahasan saya adalah tentang syarat-syarat orang yang boleh berfatwa tentang
Politik kontemporer.
(Maka) saya khsususkan satu syarat saja
karena ini yang paling penting, dan karena sungguh, umumnya orang-orang yang
bergelut di medan ini tidak mengindahkannya.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah
berkata:
“Ulama yang menguasai Kitabullah dan
Sunnah Rasul-Nya serta perkataan para Shahabat; maka dialah Mujtahid dalam Nawaazil
(perkara-perkara kontem-porer)…Maka jenis (ulama) inilah yang boleh berfatwa
dan boleh dimintai fatwa serta dengan mereka terlaksana kewajiban ijtihad. Dan
merekalah yang disabdakan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ
اللهَ يَبْعَثُ لِـهٰذِهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ: مَنْ يُـجَدِّدُ
لَـهَا دِيْنَهَا
“Sungguh, Allah akan memunculkan untuk
umat ini setiap seratus tahun: orang yang memperbaharui agama mereka.” [Shahih:
HR. Abu Dawud (no. 4291), dan lainnya. Dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani rahimahullaah dalam Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah
(no. 599)].”
[I’laamul Muwaqqi’iin (hlm. 900- cet. Daar Thayyibah)]
Saya (Syaikh ‘Abdul Malik) berkata: (yang
dimaksud Imam Ibnul Qayyim) yakni (ulama) yang sudah mencapai derajat Mujtahid…
Maka perhatikanlah ilmu ini! Dan
perhatikanlah ketelitian ini; yang kalau kaum muslimin bersemangat untuk
mewujudkannya; tentulah mereka bisa menjaga agama ini dari permainan anak-anak
(da’i-da’i) muda…
Maka kenapa kalian -wahai para pemuda!-
bergelimpangan di panggung politik, hati kalian tergoda dengannya, dan dari
berbagai penjuru kalian mendatangi majlis-majlis politik, seakan-akan itu
merupakan hak kalian, dan seolah ahli politik sejati belum diciptakan untuk kalian?!
Maka yang lebih pantas bagi kalian
adalah: Mempelajari Al-Qur’an dan As-Sunnah semampu kalian, dan (mempelajari)
apa yang wajib atau disunnahkan atas kalian, karena itu lebih meneguhkan kalian
di atas ke-istiqamah-an, dan lebih menjamin kalian agar sampai ke tujuan.
Allah Ta’aalaa berfirman:
... وَلَوْ أَنَّهُمْ
فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
“…Dan sekiranya mereka benar-benar
melaksana-kan pelajaran yang diberikan kepada mereka; niscaya itu lebih baik
bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka).” (QS. An-Nisaa’: 66).”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar