MU’ADZ FOKUS DI YAMAN
[1]- Pengutusan Mu’adz Ke Yaman
وَعَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا-: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ -صَلَّى اللهُ
عَلِيْهِ وَسَلَّمَ- لَمَّا بَعَثَ مُعَاذًا إِلَى الْيَمَنِ؛ قَالَ لَهُ:
((إِنَّكَ تَأْتِيْ قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا
تَدْعُوْهُمْ إِلَيْهِ: شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ -وَفِيْ رِوَايَةٍ:
إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللهَ-،...)) أَخْرَجَاهُ.
Dari Ibnu ‘Abbas -radhiyallaahu
‘anhumaa-, bahwa ketika Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- mengutus
Mu’adz ke Yaman; beliau bersabda kepadanya: “Sungguh, engkau akan mendatangi
orang-orang Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani); maka hendaklah pertama kali yang
harus engkau dakwahkan kepada mereka adalah: Syahadat Laa Ilaaha Illallaah
-dalam riwayat yang lain disebutkan: Agar mereka mentauhidkan Allah-,…”
Diriwayatkan oleh keduanya (Al-Bukhari dan Muslim).
[2]- Mu’adz Fokus Dakwah Di Yaman
Al-Hafizh Ibnu Hajar -rahimahullaah-
berkata:
واتّفقوا
على أنّه لم يزل على اليمن، إلى أنْ قدم في عهد أبي بكر، ثمّ توجّه إلى الشام،
فمات بها
“Mereka (para ulama) sepakat bahwa:
beliau (Mu’adz) terus berada di Yaman, sampai akhirnya beliau datang pada zaman
Abu Bakar, kemudian pergi menuju Syam, dan wafat di sana.”
[Fat-hul Baari (III/451- cet. Daarus
Salaam)]
[3]- Mu’adz Tidak Kembali Sampai Tidak
Lagi Bertemu Nabi -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-
عَنْ
مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: لَمَّا بَعَثَهُ رَسُولُ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- إِلَى
الْيَمَنِ؛ خَرَجَ مَعَهُ رَسُولُ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-
يُوصِيهِ -وَمُعَاذٌ رَاكِبٌ وَرَسُولُ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-
يَمْشِي تَحْتَ رَاحِلَتِهِ-، فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ: ((يَا مُعَاذُ! إِنَّكَ
عَسَى أَنْ لَا تَلْقَانِي بَعْدَ عَامِي هَذَا، وَلَعَلَّكَ أنَ تَمُرَّ
بِمَسْجِدِي هَذَا، وَقَبْرِي)) فَبَكَى مُعَاذٌ جَشَعًا لِفِرَاقِ رَسُولِ اللهِ -صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-، ثُمَّ الْتَفَتَ، فَأَقْبَلَ بِوَجْهِهِ نَحْوَ
الْمَدِينَةِ، فَقَالَ: ((إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِي الْمُتَّقُونَ مَنْ كَانُوا
وَحَيْثُ كَانُوا))
Dari Mua’dz bin Jabal, tatkala Rasulullah
-shallallaahu ‘alaihi wa sallam- mengutusnya ke Yaman, Rasulullah -shallallaahu
‘alaihi wa sallam- keluar bersamanya (mengantarkannya) untuk memberi wasiat
-Mu’adz naik kendaraan dan Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- berjalan
kaki di bawah kendaraannya (Mu’adz)-. Tatkala selesai memberi wasiat; beliau
bersabda:
“Wahai Mu’adz! Mungkin engkau tidak akan
lagi bertemu denganku setelah tahun ini, mungkin nanti engkau melewati masjidku
ini dan kuburku,”
Maka Mu’adz menangis karena kaget akan
berpisah dengan Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-.
Kemudian beliau menengok dan menghadapkan
wajahnya ke Madinah, kemudian bersabda:
“Sungguh, manusia yang paling dekat
denganku adalah orang-orang yang bertakwa, siapa pun mereka dan dimana pun
mereka berada.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar