Sabtu, 25 Februari 2017

16- BANYAKNYA MASSA/PENGIKUT BUKAN UKURAN KEBENARAN



BANYAKNYA MASSA/PENGIKUT BUKAN UKURAN KEBENARAN

“Sungguh tidak boleh bagi seorang muslim  yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir: Menjadikan banyaknya masa/pengikut sebagai ukuran kebenaran, dan tidak boleh bagi seorang yang berakal untuk tertipu dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang awam di berbagai penjuru negeri kaum muslimin.

Karena kebenaran bukan dilihat dari banyaknya orang yang melakukan dan mengamalkan dan bukan pula dengan banyaknya pengikut.

Allah -Ta’aalaa- berfirman:

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ...

“Dan jika engkau menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah…” (QS. Al-An’aam: 116)

Hal itu dikarenakan tidak ada satu pun dari masalah (agama); melainkan ada hukumnya dalam Islam dan ada solusi syar’i  yang (kita) wajib untuk berpulang kepadanya.

Dan hadits-hadits tentang larangan berpecah-belah -yang Rasul jelaskan- dengan tegas menyebutkan bahwa kelompok-kelompok mencapai tujuh puluh tiga firqah; semuanya di Neraka kecuali satu. Maka ini adalah dalil yang paling baik dan paling jelas untuk melawan orang-orang yang memfokuskan (dakwah) pada pengumpulan umat tanpa dilandasi asas ‘Aqidah dan Sunnah; yang mana tujuan mereka hanyalah kuantitas dan banyaknya masa/pengikut tanpa landasan satu asas dan satu jalan.

Maka ini adalah cara yang secara lahiriyah menampakkan persatuan dan perkumpulan, akan tetapi pada hakikatnya ini merupakan jalan perpecahan. Karena jalan-jalan, semboyan-semboyan dan pendapat-pendapat tersebut, jika tidak tegak di atas ‘Aqidah dan Sunnah; maka ujungnya adalah perpecahan, bercerai-berai dan perselisihan.

Maka, jalannya hanyalah satu, Sunnah itu satu; dengan mengikutinya akan mendapat petunjuk, dan dengan menyelisihinya akan sesat.”

[Usus Manhaj as-Salaf Fid Da’wah Ilallaah (hlm. 94), karya Syaikh Fawwaz As-Suhaimi -hafizhahullaah-]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar