KITAB TAUHID KARYA SYAIKH MUHAMMAD BIN ‘ABDUL WAHHAB
[1]- Nasab Syaikh Muhammad bin ‘Abdul
Wahhab
Beliau adalah: Syaikh Imam Muhammad bin
‘Abdul Wahhab bin Sulaiman bin ‘Ali At-Tamimi, lahir tahun 1115 H dan wafat
tahun 1206 H, dari kabilah Bani Tamim; yang Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa
sallam- mengabarkan bahwa mereka merupakan umat beliau yang paling keras
terhadap Dajjal -sebagaimana dalam HR. Al-Bukhari (no. 2543)-.
Hal ini menunjukkan bahwa Dakwah dari
kabilah ini akan terus ada sampai zaman Dajjal, dan bahwa mereka adalah umat
Muhammad yang paling keras terhadap Dajjal. Maka sebagaimana kabilah ini di
akhir zaman merupakan manusia yang paling keras terhadap Dajjal terbesar; maka
Syaikhul Islam Muhammad bin ‘Abdul Wahhab dan anak-anak beliau, cucu-cucu
beliau, murid-murid beliau, murid-murid dari murid-murid beliau, dan
seterusnya; mereka adalah umat Islam yang paling keras terhadap para Dajjal
(pendusta) yang muncul pada zaman mereka -dari kalangan orang-orang yang
menyimpang dan sesat-.
[2]- Dakwah Syaikh Muhammad bin ‘Abdul
Wahhab
Dakwah Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab
dibangun di atas Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya -shallallaahu ‘alaihi wa
sallam-, dan menjelaskan ‘Aqidah yang selamat, yang diambil dari dua sumber
murni ini. Oleh karena itulah prioritas beliau dalam tulisan-tulisan beliau
adalah: menjelaskan ‘Aqidah, dan perhatian terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan
Hadits-Hadits Nabi -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-, serta menjelaskan
hukum-hukum Fiqih yang diambil dari dalil-dalil syar’i.
Dan perhatian utama dan terbesar beliau
adalah: menjelasakan Tauhid Ibadah yang karena itu para rasul diutus dan
kitab-kitab diturunkan, sebagaimana firman Allah -‘Azza Wa Jalla-:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا
اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ...
“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang
rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan): ‘Beribadahlah kepada Allah (saja)
dan jauhilah Thaaghuut (sesembahan selain Allah)’…” (QS. An-Nahl: 36)
Maka, dalam masalah Tauhid ini; beliau
menulis banyak kitab, dan yang paling penting adalah: Kitaabut Tauhiid Alladzii
Huwa Haqqullaahi ‘Alal ‘Abiid; yang dikenal dengan: Kitab Tauhid karya Syaikh
Muhammad bin ‘Abdul Wahhab.
[3]- Metode Penulisan Kitab Tauhid
- Kitab Tauhid adalah kitab beliau yang
paling penting dan paling luas dalam masalah ‘Aqidah. Kitab ini mengandung 66
(enam puluh enam) bab.
- Kitab ini -dari awal sampai akhir-
berisi: ayat-ayat Al-Qur’an, Hadits-Hadits Nabi, dan perkataan para Ulama
Salaf; dari kalangan: para Shahabat, serta orang-orang setelah mereka yang
mengikuti Manhaj dan jalan mereka.
- Metode semacam ini mirip dengan apa
yang dilakukan oleh Imam Al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya; lebih khusus lagi
pada bagian Kitab Tauhid dari Shahih Al-Bukhari.
- Kebiasaan Syaikh Muhammad bin ‘Abdul
Wahhab dalam Kitab Tauhid adalah: mendahulukan ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian
baru Hadits-Hadits Nabi, kemudian baru perkataan para Ulama Salaf.
- Dikarenakan Kitab Tauhid berisi:
ayat-ayat Al-Qur’an, Hadits-Hadits Nabi, dan perkataan para Ulama Salaf; maka
hal inilah yang menaikkan derajat Kitab ini sehingga menjadi tinggi.
- Secara umum; bab-bab dalam Kitab Tauhid
berisi:
* penetapan Tauhid; yaitu: meng-esa-kan
Allah dalam Ibadah,
* peringatan dari hal-hal yang
bertentangan dengan asal/pondasi Tauhid; yaitu: Syirik kepada Allah (Syirik
Besar),
*
peringatan dari hal-hal yang bertentangan dengan kesempurnaan Tauhid; yaitu:
Syirik Kecil dan Bid’ah-Bid’ah,
* dan juga peringatan dari hal-hal yang
bisa mengantarkan kepada kesyrikan -yang secara umum: ini masuk dalam kategori
Syirik Kecil atau Bida’h -.
[dirngkas dari Kitab: Manhaj Syaikhil
Islaam Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab Fit Ta’liif (V/ 39-46- Kutub Wa Rasaa-il),
karya Syaikh ‘Abdul Muhsin Al’Abbad -hafizhahullaah-.]
Bagi yang membutuhkan Kitab Tauhid
(matan & terjemahan); silahkan untuk men-Download di link berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar