Sabtu, 25 Februari 2017

30- WASIAT ‘ALI BIN ABI THALIB -radhiyallaahu ‘anhu- KEPADA KUMAIL BIN ZIYAD



WASIAT ‘ALI BIN ABI THALIB -radhiyallaahu ‘anhu- KEPADA KUMAIL BIN ZIYAD

عَنْ كُمَيْلِ بْنِ زِيَادٍ النَّخَعِيِّ، قَالَ: قَالَ عَليُّ بْنُ أَبِـيْ طَالِبٍ –رضي الله عنه-:

Dari Kumail bin Ziyad An-Nakhaa-‘i, dia berkata: ‘Ali bin Abi Thalib -radhiyallaahu ‘anhu- berkata:

يَا كُمَيْلُ بْنَ زِيَادٍ، اِحْفَظْ مَا أَقُوْلُ لَكَ: اَلْقُلُوْبُ أَوْعِيَةٌ؛ خَيْرُهَا أَوْعَاهَا.

“Wahai Kumail bin Ziyad! Hafalkan apa yang akan aku sampaikan kepadamu: Hati itu seperti bejana, yang paling baik adalah yang paling bisa menampung.

اَلنَّاسُ ثَلَاثَةٌ: [١]فَـعَالِـمٌ رَبَّانِــيٌّ، [٢]وَمُتَعَلِّمٌ عَلَى سَبِيْلِ نَـجَاةٍ، [٣]وَهَـمَجٌ رَعَاعٌ أَتْبَاعُ كُلِّ نَاعِقٍ يَـمِيْلُوْنَ مَعَ كُلِّ رِيْحٍ؛ لَـمْ يَسْتَضِيْئُوْا بِنُوْرِ الْعِلْمِ وَلَـمْ يَلْجَأُوْا إِلَى رُكْنٍ وَثِيْقٍ.

“Manusia terbagi menjadi tiga golongan:

1.     ‘Aalim Rabbaaniyy (ulama rabbani).

2.     Penuntut ilmu yang berada diatas jalan keselamatan.


3.     Manusia bodoh yang mengikuti setiap seruan, condong mengikuti setiap angin, tidak mempunyai cahaya ilmu dan tidak bersandar kepada tiang yang kokoh.

اَلْعِلْمُ خَيْرٌ مِنَ الْمَالِ: اَلْعِلْمُ يَـحْرُسُكَ وَأَنْتَ تَـحْرُسُ الْمَالَ، اَلْعِلْمُ يَزْكُـوْ عَلَى الْعَمَلِ وَالْمَالُ تُنْقِصُهُ النَّفَقَةُ، اَلْعِلْمُ حَاكِمٌ وَالْمَالُ مَـحْكُوْمٌ عَلَيْه، وَصَنِيْعَةُ الْمَالِ تَزُوْلُ بِزَوَالِهِ، مَـحَبَّةُ الْعَالِـمِ دِيْنٌ يُدَانُ بِـهَا، تُكْسِبُهُ الطَّاعَةَ فِـيْ حَيَاتِهِ وَجَـمِيْلَ الْأُحْـدُوْثَـةِ بَعْدَ مَـوْتِـهِ، مَـاتَ خُزَّانُ الْأَمْوَالِ وَهُمْ أَحْيَاءٌ، اَلْعُلَمَاءُ بَاقُوْنَ مَا بَقِيَ الدَّهْرُ؛ أَعْيَانُـهُمْ مَفْقُوْدَةٌ وَأَمْثَالُـهُم فِي الْقُلُوْبِ مَوْجُوْدَةٌ.

Ilmu lebih baik dari harta (dilihat dari beberapa segi-pent):

-        Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta; engkaulah yang menjaganya.

-        Ilmu bertambah dengan amal (infak), sedangkan harta akan berkurang jika digunakan.


-        Ilmu merupakan hakim, dan harta-lah yang dihakimi.

-        Bekas dari harta akan hilang dengan hilangnya harta tersebut.


-        Cinta kepada orang yang berilmu termasuk bagian dari agama.

-        Orang yang berilmu akan ditaati semasa hidupnya (disebabkan ilmunya) dan akan menjadi pembicaraan yang baik setelah wafatnya.


-        Para penimbun harta telah mati walaupun badan mereka masih hidup, adapun para ulama; maka mereka akan tetap ada selama waktu masih berjalan; diri-diri mereka telah hilang akan tetapi gambaran mereka masih ada dalam hati manusia.

هَا! إِنَّ هَا هُنَا -وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى صَدْرِهِ- عِلْمًا.

Disini -dalam dada(ku)- ada ilmu.

لَوْ أَصَبْتُ لَهُ حَـمَلَةً، بَلَى أَصَبْتُهُ [١]لَـقِـنًا غَيْرَ مَأْمُوْنٍ عَلَيْهِ، يَسْتَعْمِلُ آلَةَ الدِّيْنَ لِلدُّنْيَا، يَسْتَظْهِرُ بِنِعَمِ اللهِ عَلَى عِبَادِهِ، وَيُـحْجِجُهُ عَلَى كِتَابِهِ، [٢]أَوْ مُنْقَادًا لِأَهْلِ الْـحَقِّ، لَا بَصِيْرَةَ لَهُ فِـيْ إِحْياَئِهِ؛ يَقْتَدِحُ الشَّكُّ فِـيْ قَلْبِهِ بِأَوَّلِ عَارِضٍ مِنْ شُبْهَةٍ، لَا ذَا وَلَا ذَاكَ، [٣]أَوْ مَنْهُوْمًا بِاللَّذَّةِ سَلِسَ الْقِيَادِ لِلشَّهَوَاتِ، [٤]أَوْ مُغْرًى بِـجَمْعِ الْأَمْوَالِ وَالْاِدِّخَارِ، لَيْسَا مِنْ دُعَاةِ الدِّيْنِ؛ أَقْرَبُ شَبَهًا بِـهِمَا: اَلْأَنْعَامُ السَّائِمَةُ.

Seandainya aku dapati orang yang mau mengembannya. Ya, sudah aku dapatkan (empat golongan jelek yang membawa ilmu-pent):

1.     Orang cerdik tetapi tidak bisa dipercaya, dia gunakan agama untuk mencari dunia, menyombongkan (diri dengan) nikmat-nikmat Allah kepada hamba-hamba-Nya dan lebih mengedepankan ilmunya atas Al-Qur’an.

2.     Orang yang berada dibelakang ahli ilmu, akan tetapi dia sendiri tidak punya bashiirah (ilmu yang memadai) untuk bisa menghidupkan kebenaran, dan keraguan akan merusak hatinya hanya dengan sedikit syubhat yang pertama kali mengenainya.


Bukan ini dan bukan pula itu (yang pantas mengemban ilmu-pent).

3.     Orang yang sangat tergila-gila denga kelezatan dan mudah sekali tunduk kepada syahwat.

4.     Orang yang sangat rakus dalam mengumpulkan dan menimbun harta.


Keduanya juga bukan termasuk da’i yang mengajak kepada agama. Bahkan lebih mirip dengan binatang ternak.

كَذٰلِكَ يَـمُوْتُ الْعِلْمُ بِـمَوْتِ حَامِلِيْهِ.

Demikianlah, ilmu mati dengan wafatnya para (ulama yang) membawa (ilmu) tersebut.

اَللّٰهُمَّ بَلَى، لَنْ تَـخْلُوَ الْأَرْضُ مِنْ قَائِمٍ لِلَّه بِـحُجَّةٍ، لِكَيْ لَا تَبْطُلُ حُجَجُ اللهِ وَبَـيِّـنَاتُهُ.

Akan tetapi bumi ini tidak akan kosong dari orang yang menegakkan hujjah milik Allah, agar hujjah-hujjah dan bukti-bukti Allah tidak lenyap.

أُوْلٰئِكَ الْأَقَلُّوْنَ عَدَدًا؛ اَلْأَعْظَمُوْنَ عِنْدَ اللهِ قَدْرًا، بِـهِمْ يِدْفَعُ اللهُ عَنْ حُجَجِهِ؛ حَتَّى يُؤَدُّوْهَا إِلَى نُظَرَائِهِمْ وَيَزْرَعُوْهَا فِـيْ قُلُوْبِ أَشْبَاهِهِمْ.

Mereka jumlahnya sedikit akan tetapi kedudukannya besar disisi Allah, dengan (sebab) mereka Allah membela hujjah-hujjah-Nya; hingga mereka sampaikan kepada orang-orang yang semisal dengan mereka, dan mereka tanamkan kedalam hati orang-orang yang serupa dengan mereka.

هَجَمَ بِـهِمُ الْعِلْمُ عَلَى حَقِيْقَةِ الْأَمْرِ، فَاسْتَلَانُوْا مَا اسْتَوْعَرَ مِنْهُ الْمُتْرَفُوْنِ، وَأَنِسُوْا بِـمَا اسْتَوْحَشَ مِنْهُ الْـجَاهِلُوْن، وَصَاحَبُوا الدُّنْيَا بِأَبْـدَانٍ أَرْوَاحُهَا مُعَلَّقَةٌ بِالْمَحْمَلِ الْأَعْلَى، هَا هَا شَوْقًا إِلَى رُؤْيَـتِهِمْ.

Ilmu menembus mereka secara hakiki, sehingga terasa lunak bagi mereka hal-hal yang keras bagi orang-orang kaya, mereka merasa senang dengan hal-hal yang orang-orang bodoh merasa asing dengannya, mereka hidup didunia dengan badan-badan mereka; sedangkan jiwa mereka tergantung dengan akhirat. Sungguh, (aku) rindu ingin melihat mereka.”

[Diriwayatkan oleh Al-Khathib Al-Baghdadi dalam kitabnya: al-Faqiih wal Mutafaqqih (no. 176) dan diriwayatkan juga oleh yang lainnya]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar