Minggu, 26 Februari 2017

37- DAKWAH TAUHID

DAKWAH TAUHID

[1]- Dari Rabi’ah bin ‘Ibad Ad-Dili -radhiyallaahu ‘anhu- seorang Shahabat yang mengalami masa Jahiliyyah, kemudian masuk Islam-, dia berkata: Saya telah melihat Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- dengan mata kepalaku di pasar Dzul Majaz, beliau bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قُولُوا: لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، تُفْلِحُوا

“Wahai manusia! Katakanlah Laa Ilaaha Illallaah; niscaya kalian akan beruntung.”

Dalam riwayat lain: Saya telah melihat Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- berkeliling di Mina di tempat-tempat mereka -sebelum beliau Hijrah ke Madinah- beliau bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ، وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

“Wahai manusia! Sesungguhnya Allah -‘Azza Wa Jalla- memerintahkan kepada kalian untuk beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun.”

Dia (Rabi’ah) berkata: Dan dibelakangnya ada laki-laki yang berkata: “Orang ini menyuruh kalian untuk meninggalkan agama nenek moyang kalian!” Maka aku bertanya tentang orang ini, dan ada yang menjawab: Ini Abu Lahab.

[SHAHIH: HR. Ahmad (no. 15915 & 18905- cet. Daarul Hadiits) dan Ath-Thabrani dalam “Al-Mu’jamul Kabiir” (V/61). Riwayat kedua diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Imam Ahmad (no. 160244-cet. Muassasah Ar-Risaalah) dan Ath-Thabrani dalam “Al-Mu’jamul Kabiir” (V/61). Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (no. 159) dari Shahbat lain]

[2]- “Sungguh, beliau (Rasulullah) -‘alaihish shalaatu was salaam- memulai (Dakwah) dengan apa yang para nabi memulai dengannya, dan bertolak seperti mereka dengan Dakwah mereka: berupa ‘AQIDAH TAUHID, berdakwah mengajak kepada mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah saja, (Dakwah kepada) Laa Ilaaha Illaallaah, Muhammad Rasuulullaah.

Mungkinkah dibayangkan dari beliau -atau dari salah seorang dari para nabi-: untuk memulai (Dakwah) bukan dari pondasi yang agung ini yang merupakan prinsip risalah -secara keseluruhan- yang paling utama…

MAKA, TIDAK KITA DAPATKAN:

1- SEORANG NABI PUN YANG MEMULAI DAKWAHNYA DENGAN TASHAWWUF,

2- ATAU (NABI) LAIN: DENGAN FILSAFAT DAN ILMU KALAM,

3- ATAU (NABI-NABI) YANG LAIN LAGI: DENGAN POLITIK,

[4- ATAU DENGAN MASALAH RUMAH TANGGA DAN PERCINTAAN].

BAHKAN KITA DAPATKAN MEREKA SEMUA MENEMPUH MANHAJ (JALAN) YANG SATU DAN PRIORITAS YANG SATU: DENGAN MENTAUHIDKAN ALLAH -PERTAMA KALI- UNTUK DERAJAT YANG PERTAMA.”

[Manhajul Anbiyaa’ Fid Da’wah Ilallaah Fiihil Hikmah Wal ‘Aql (hlm. 72-73 & 123-124), dan tambahan dalam kurung [ ] adalah dari saya]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar