H. PENISTAAN TERHADAP AGAMA (Fiq-hul
Waaqi’ 8)
[1]- Penistaan
Terjadi Sejak Zaman Dahulu
Allah Ta’aalaa
berfirman:
وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ
سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
“Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) telah
diperolok-olokkan; sehingga turun-lah adzab kepada orang-orang yang
mencemoohkan itu sebagai balasan olok-olokkan mereka.” (QS. Al-An’aam: 10)
Allah Ta’aalaa
berfirman:
وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ اتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَعْقِلُونَ
“Dan apabila kamu menyeru untuk (melaksanakan) Shalat
(mengumandangkan adzan); mereka menjadi-kannya sebagai bahan ejekan dan permainan.
Yang demikian itu adalah karena mereka orang-orang yang tidak mengerti.” (QS. Al-Maa-idah: 58)
[2]- Perlawanan
Dilakukakan Setelah Mengukur Kekuatan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullaah
berkata:
“Apabila kaum muslimin di suatu negeri dalam kondisi
lemah atau pada masa lemah; maka hendaklah mereka mengamalkan ayat-ayat yang
berisi perintah untuk bersabar, berlapang dada, dan memberikan ma’af kepada
Ahlul Kitab dan kaum musyrikin yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Dan
orang-orang yang memiliki kekuatan; maka hendaklah mereka mengamal-kan
ayat-ayat yang berisi perintah untuk memerangi gembong-gembong kekafiran yang
menghujat agama, dan (hendaklah) mengamalkan ayat yang berisi perintah
memerangi Ahlul Kitab hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang
mereka dalam keadaan tunduk.”.
[Ash-Shaarimul Masluul (hlm. 221- tahqiiq
Muhammad Muhyiddin ‘Abdul hamid)]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar