GENERASI SETELAH KITA (Bagian Pertama)
[1]- Islam Menang Dengan Hujjah Dan
Senjata
Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
الإسْلاَمُ يَعْلُوْ،
وَلاَ يُعْلَى
“Islam itu tinggi dan tidak akan dikalahkan.”
[HR. Ad-Daruquthni (no. 3564- Daarul Ma’rifah) dan dihasankan oleh
Syaikh Al-Albani dalam Shahiihul Jaami’ (no. 2778)]
Islam akan menang dengan hujjah dan dengan kesudahan berupa
pertolongan dari Allah; dan keduanya merupakan milik kaum muslimin; selama
mereka melaksanakan Islam.
[2]- Kaum Muslimin Akan Menang Jika Mereka Melaksanakan Islam
Dengan Sebenar-Benarnya
Allah -Ta’aalaa- berfirman:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ
رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ...
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama
yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang
musyrik membencinya.” (QS. Ash-Shaff: 9)
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di -rahimahullaah- berkata
dalam “Tafsir-nya”:
“Yakni: untuk memenangkannya atas seluruh agama, (menang) dengan
hujjah dan keterangan, dan kaum muslimin (yang melaksanakan Islam) menang
dengan pedang dan tombak (senjata).
Adapun agama (Islam) itu sendiri; maka sifat kemenangan senantiasa
melekat padanya setiap saat, maka tidak akan mungkin Islam bisa dikalahkan,
atau didebat; karena pasti musuh Islam akan dikalahkan, dan Islam lah yang
menang dan berkuasa.
Adapun kaum muslimin; jika mereka melaksanakan Islam, mengambil
cahayanya, berpetunjuk dengannya -dalam urusan agama dan dunia mereka-; maka
tidak akan ada yang bisa mengalahkan mereka. Mereka pasti menang atas para
pemeluk agama lain.
Adapun jika mereka (kaum muslimin) menyia-nyiakan agama Islam dan
hanya mencukupkan diri dengan mengaku beragama Islam; maka hal itu tidak akan
bermanfaat bagi mereka, dan penyia-nyiaan mereka terhadap agama ini akan
menjadi sebab bagi musuh untuk menguasai mereka. Dan hal ini bisa diketahui
oleh orang yang meneliti realita dan memperhatikan keadaan generasi awal dan
akhir kaum muslimin.”
[Taisiirul Kariimir Rahmaan (hlm. 860)]
[3]- Realita Kaum Muslimin Pada Zaman Sekarang
Maka, akan sangat berat mengharapkan kemenangan untuk kaum muslimin
-zaman sekarang-; jika kita telah mengetahui keadaan mereka adalah seperti apa
yang digambarkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin -rahimahullaah-,
beliau berkata:
“Tidak sepantasnya kita membandingkan Islam dengan keadaan kaum
muslimin pada zaman sekarang; karena sungguh, kaum muslimin telah meninggalkan
banyak (kewajiban) dan menerjang larangan-larangan yang besar, sampai orang
yang hidup di sebagian negeri Islam; seolah-olah dia hidup di negeri yang bukan
Islami.”
[Syarh Tsalaatsatil Ushuul (hlm. 44-45)]
[4]- Tapi Optimisme Masih Akan Tetap Ada
Akan tetapi di sana masih ada secercah harapan; asalkan kita
berdakwah dengan Ikhlas dan tidak memastikan untuk memetik hasilnya ketika
hidup kita. Seperti yang Allah firmankan kepada Rasul-Nya:
وَإِنْ مَا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي نَعِدُهُمْ أَوْ
نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلاغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ
“Dan sungguh, jika Kami perlihatkan kepadamu sebagian
(siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka atau Kami wafatkan engkau (sebelum menyaksikannya);
maka sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, dan Kami-lah yang
memperhitungkan (amal mereka).” (QS. Ar-Ra’d: 40)
Bisa saja para da’i memetik hasil Dakwah setelah mereka
wafat. Atau dengan kata lain: Dakwah berkembang pada generasi selanjutnya.
[5]- Di Antara Harapan Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi
wa sallam-
Ketika malaikat gunung menawarkan untuk menimpakan gunung
Al-Akhsyabain kepada orang-orang yang menolak dakwah beliau; maka beliau
-shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللهَ
وَحْدَهُ، لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
“Bahkan aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi
mereka: (keturunan) yang beribadah kepada Allah saja dan tidak
mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)
[6]- Maka,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar