Senin, 27 Februari 2017

93- GENERASI SETELAH KITA (Bagian Pertama)



GENERASI SETELAH KITA (Bagian Pertama)

[1]- Islam Menang Dengan Hujjah Dan Senjata

Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

الإسْلاَمُ يَعْلُوْ، وَلاَ يُعْلَى

“Islam itu tinggi dan tidak akan dikalahkan.”

[HR. Ad-Daruquthni (no. 3564- Daarul Ma’rifah) dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahiihul Jaami’ (no. 2778)]

Islam akan menang dengan hujjah dan dengan kesudahan berupa pertolongan dari Allah; dan keduanya merupakan milik kaum muslimin; selama mereka melaksanakan Islam.

[2]- Kaum Muslimin Akan Menang Jika Mereka Melaksanakan Islam Dengan Sebenar-Benarnya

Allah -Ta’aalaa- berfirman:

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ...

“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya.” (QS. Ash-Shaff: 9)

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di -rahimahullaah- berkata dalam “Tafsir-nya”:

“Yakni: untuk memenangkannya atas seluruh agama, (menang) dengan hujjah dan keterangan, dan kaum muslimin (yang melaksanakan Islam) menang dengan pedang dan tombak (senjata).

Adapun agama (Islam) itu sendiri; maka sifat kemenangan senantiasa melekat padanya setiap saat, maka tidak akan mungkin Islam bisa dikalahkan, atau didebat; karena pasti musuh Islam akan dikalahkan, dan Islam lah yang menang dan berkuasa.

Adapun kaum muslimin; jika mereka melaksanakan Islam, mengambil cahayanya, berpetunjuk dengannya -dalam urusan agama dan dunia mereka-; maka tidak akan ada yang bisa mengalahkan mereka. Mereka pasti menang atas para pemeluk agama lain.

Adapun jika mereka (kaum muslimin) menyia-nyiakan agama Islam dan hanya mencukupkan diri dengan mengaku beragama Islam; maka hal itu tidak akan bermanfaat bagi mereka, dan penyia-nyiaan mereka terhadap agama ini akan menjadi sebab bagi musuh untuk menguasai mereka. Dan hal ini bisa diketahui oleh orang yang meneliti realita dan memperhatikan keadaan generasi awal dan akhir kaum muslimin.”

[Taisiirul Kariimir Rahmaan (hlm. 860)]

[3]- Realita Kaum Muslimin Pada Zaman Sekarang

Maka, akan sangat berat mengharapkan kemenangan untuk kaum muslimin -zaman sekarang-; jika kita telah mengetahui keadaan mereka adalah seperti apa yang digambarkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin -rahimahullaah-, beliau berkata:

“Tidak sepantasnya kita membandingkan Islam dengan keadaan kaum muslimin pada zaman sekarang; karena sungguh, kaum muslimin telah meninggalkan banyak (kewajiban) dan menerjang larangan-larangan yang besar, sampai orang yang hidup di sebagian negeri Islam; seolah-olah dia hidup di negeri yang bukan Islami.”

[Syarh Tsalaatsatil Ushuul (hlm. 44-45)]

[4]- Tapi Optimisme Masih Akan Tetap Ada

Akan tetapi di sana masih ada secercah harapan; asalkan kita berdakwah dengan Ikhlas dan tidak memastikan untuk memetik hasilnya ketika hidup kita. Seperti yang Allah firmankan kepada Rasul-Nya:

وَإِنْ مَا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلاغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ

“Dan sungguh, jika Kami perlihatkan kepadamu sebagian (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka atau Kami wafatkan engkau (sebelum menyaksikannya); maka sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, dan Kami-lah yang memperhitungkan (amal mereka).” (QS. Ar-Ra’d: 40)

Bisa saja para da’i memetik hasil Dakwah setelah mereka wafat. Atau dengan kata lain: Dakwah berkembang pada generasi selanjutnya.

[5]- Di Antara Harapan Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-

Ketika malaikat gunung menawarkan untuk menimpakan gunung Al-Akhsyabain kepada orang-orang yang menolak dakwah beliau; maka beliau -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللهَ وَحْدَهُ، لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

“Bahkan aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka: (keturunan) yang beribadah kepada Allah saja dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)

[6]- Maka,

Dari penjelasan di atas: kita mengetahui pentingnya mendidik generasi selanjutnya; GENERASI SETELAH KITA…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar