Jumat, 03 Maret 2017

129- MENINGKATKAN KE-'ILMIYYAH-AN DENGAN MENINGGIKAN RUJUKAN



MENINGKATKAN KE-'ILMIYYAH-AN DENGAN MENINGGIKAN RUJUKAN

[1]- Syaikh Bakr Abu Zaid -rahimahullaah- berkata:

"Allah -Ta'aalaa- berfirman menuntut kaum musyrikin untuk mengokohkan dakwaan/klaim mereka:

...قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

"...Katalanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar"." (QS. Al-Baqarah: 111)

Dan Allah berfirman:

 ...نَبِّئُونِي بِعِلْمٍ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

"...Terangkanlah kepadaku dengan berdasar pengetahuan jika kamu memang orang-orang yang benar." (QS. Al-An'aam: 143)

 Dan juga firman-Nya:

...ائْتُوْنِيْ بِكِتَابٍ مِنْ قَبْلِ هَٰذَا أَوْ أَثَارَةٍ مِنْ عِلْمٍ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ

"...Bawalah kepadaku kitab yang sebelum (Al-Qur'an) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar." (QS. Al-Ahqaaf: 4)

Maka ayat-ayat ini -dan yang semisalnya-: merupakan asas (landasan) dalam "Ushuul" (pondasi) untuk menyandarkan perkataan dan dakwaan (kepada sumbernya) dan tuntutan untuk mendatangkan sanad (sandaran dari perkataan) yang ditetapkan (oleh pembawa/penukil perkataan)."

["At-Ta'shiil Li Ushuulit Takhriij Wa Qawaa'idil Jarh Wat Ta'diil" (hlm. 44)]

[2]- Pentahqiq Kitab "An-Nukat 'Alaa Ibnish Shalaah" berkata:

"Dan yang haq (benar) adalah: bahwa Manhaj (jalan) ini; yaitu Manhaj:

(1)- menyandarkan perkataan kepada orang yang mengatakannya,

(2)- dan (menyandarkan) nukilan (hadits maupun lainnya) kepada sumber-sumbernya -terutama sumber-sumber aslinya (yang biasanya bersanad)-,

(3)- serta lebih mendahulukan perkataan (ulama yang) ahli dalam spesialisasinya dibandingkan yang lainnya;

ini adalah Manhaj para ulama Islam dan para ustadz dunia...khususnya Ahli Hadits."

[Muqaddimah Tahqiiq "An-Nukat 'Alaa Ibnish Shalaah" (I/171)]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar