Jumat, 03 Maret 2017

122- TENTANG INDONESIA....



TENTANG INDONESIA....

Diringkas Dari Jawaban Dari Syaikh Ibrahim Bin ‘Amir Ar-Ruhaili -hafizhahullaah- (Gabungan Dari Dua Pertemuan Dauroh Solo)

[1]- PENUTUPAN

Pertanyaan: Apa pendapat anda tentnag orang yang mengatakan bahwa Negara Indonesia bukan termasuk Negara Islam?

Beliau Menjawab:

Orang (yang berpendapat seperti) ini PERLU DIBAWA DI RUMAH SAKIT. Karena kalau negeri yang dipenuhi kaum muslimin dan pemimpinnya juga muslim seperti ini; kemudian dia mengatakan: “Ini bukan Negara Islam”; maka ini PERLU DIPERIKSA AKALNYA. Dan betapa banyak kami dengar pendapat semacam ini yang sebabnya bukanlah karena kelemahaN ilmu; akan tetapi LEMAHNYA AKAL…

Negeri ini sekarang; berapa jumlah warganya?...200 (dua ratus) juta. Berapa persen kaum musliminnya?...80 (delapan puluh) persen. Bagaimana bisa dikatakan bukan negeri Islam? Mayoritas penduduknya adalah kaum muslimin, ditegakkan syi’ar-syi’ar Islam di negeri ini, ditegakkan shalat-shalat…Kemudian dikatakan Negara ini bukan Negara Islam?! Maka ini merupakan keberanian mereka untuk mengkafirka; bukan hanya individu dan masyarakat; akan tetapi: pengkafiran sebuah Negara. Maka tidak usah diperdulikan masalah ini. Setiap kali bertambah sikap “ghuluww” (berlebihan) dalam pengkafiran; maka muncullah fitnah (kejelekan), dan hal ini sudah maklum.

[2]- TANYA-JAWAB (LIQAA’ MAFTUUH)

Pertanyaan: Sebagian orang menampakkan fitnah (kejelekan) berkaitan dengan masalah kepemimpinan. Fitnah (kejelekan) sudah dimulai; khususnya yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan di Negara kami. Pertanyaanya: apa yang sepantasnya kami lakukan sebagai penuntut ilmu untuk menghadapi fenomena ini?

Beliau Menjawab:

Wajib atas kalian untuk senantiasa mendengar dan ta’at, dan menasehati pemerintah dengan sembunyi-sembunyi bagi ahli ilmu dan bagi orang yang memiliki pengetahuan dan hikmah. Dan kewajiban bagi semuanya adalah mendengar dan ta’at kepada pemerintah dan waspada dari fitnah (kejelekan) dan jangan sampai memberontak melawan pemerintah. Karena fitnah (kejelekan) ini tidak akan mendatangkan kebaikan.

Kalian berada di suatu Negara yang -alhamdulillaah-: aman…kalian bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan aman…kalian bisa beribadah kepada Allah…kalian bisa shalat…klain bisa menegakkan agama kalian tanpa ada tekanan…maka ini adalah kebaikan yang besar.

Adapun adanya penyelisihan dan kekurangan dari pemerintahan; maka pemerintah dinasehati. Dengan cara nasehat inilah: kebaikan akan tetap terjaga, keamanan akan tetap terjaga, dan darah juga akan terjaga, DAN MUSUH JUGA TIDAK BERKUASA DAN MASUK KE NEGARA KALIAN…maka ini lebih bagi kalian dibandingkan fitnah (kejelekan) yang merata.

ADAPUN MASUKNYA SEBAGIAN ORANG UNTUK MENYULUT FITNAH (KEJELEKAN); MAKA AKAN MEMBUKA PELUANG BAGI MUSUH-MUSUH ISLAM (UNTUK BERKUASA) DI NEGARA KALIAN. SEKARANG MUSUH-MUSUH ISLAM SEDANG MENUNGGU KESEMPATAN. TIDAKLAH FITNAH (KEJELEKAN) TERSEBAR DI SUATU NEGARA MELAINKAN MEREKA BERUSAHA IKUT CAMPUR…SEMUA NEGARA TURUT CAMPUR…MASING-MASING INGIN PUNYA ANDIL DI NEGARA YANG SEDANG KONFLIK; KARENA INGIN MENDAPATKAN BAGIAN MASLAHAT.

Maka kita bersabar atas adanya penyelisihan dan kekurangan dari pemerintah; dengan disertai nasehat sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-…

Negara kalian tidak tertimpa seperti sebagian Negara lain yang kaum muslimin dilarang untuk shalat…dilarang memanjangkan jenggot…Justru sebaliknya: penduduk Negara kalian dengan leluasa setiap tahunnya melaksanakan ibadah (ke Makkah). Sampai-sampai kalau datang jama’ah Indonesia; maka kami (penduduk Arab Sa’udi) jadi tahu bahwa waktu haji telah dekat…karena masjid penuh (dengan jama’ah Indonesia). Alhamdulillaah...klain diperbolehkan untuk melaksanakan Haji dan ‘Umrah…

Kami juga saksikan kebaikan besar untuk Negara ini…dimana tiap tahunnya kami doperbolehkan untuk mengunjungi Negara ini tanpa ada tekanan…kami jelaskan permasalahan agama…kami bertemu para penuntut ilmu…

Agar nikmat ini tetap ada; maka kalian harus mensyukuri nikmat ini dan jauhi fitnah (kejelekan). WALAUPUN YANG MENGAJAK KEPADA FITNAH (KEJELEKAN) ADALAH ORANG YANG DIKATAKAN SEBAGA MANUSIA YANG PALING BERILMU DAN PALING UTAMA: MAKA JANGANLAH KALIAN MENTA’ATINYA!!! KARENA HAL INI MENYELISIHI APA DIPERINTAHKAN OLEH NABI KALIAN




Tidak ada komentar:

Posting Komentar