Jumat, 03 Maret 2017

119- PERSATUAN SEMU



PERSATUAN SEMU

Pertanyaan: Mungkinkah bersatu walaupun berbeda Manhaj dan ‘Aqidah?

Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan -hafizhahullaah- menjawab:

“Tidak mungkin bisa bersatu jika Manhaj dan ‘Aqidah berbeda. Dan contoh terbaik untuk hal ini adalah: realita ‘Arab sebelum diutusnya Rasul -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-; dimana mereka tadinya berpecah belah dan saling memusuhi. Tatkala mereka masuk Islam dan di bawah bendera Tauhid -dimana ‘Aqidah mereka menjadi satu dan Manhaj mereka pun satu-; maka bersatulah kalimat mereka dan tegak Daulah bagi mereka. Dan Allah telah mengingatkan mereka dalam firman-Nya:

...وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا...

“…dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara…” (QS. Ali ‘Imran: 103)

Dan Allah -Ta’aalaa- berfirman kepada Nabi-Nya -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-:

...لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“…Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi; niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfaal: 63)

Dan Allah -Subhaanahu- tidak akan menyatukan hati orang-orang kafir, orang-orang murtad dan juga kelompok-kelompok sesat. Allah hanyalah menyatukan hati kaum mukminin yang bertauhid. Allah -Ta’aala- berfirman tentang orang-orang kafir dan munafik yang menyelisihi Manhaj dan ‘Aqidah Islam:

...تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى...

“…Kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka terpecah belah…” (QS. Al-Hasyr: 14)

Dan Allah -Ta’aalaa- berfirman:

...وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ * إِلا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ ...

“…tetapi mereka senantiasa berselisih (pendapat); kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu…” (QS. Hud: 118-119)

“orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu” adalah: para pemilik ‘Aqidah yang benar dan Manhaj yang lurus, mereka lah yang selamat dari perselisihan.

Maka orang-orang yang berusaha untuk mengumpulkan manusia walaupun rusak ‘Aqidah dan berbeda-beda Manhaj mereka; maka sebenarnya dia sedang mengusahakan hal yang mustahil. Karena menggabungkan antara dua hal yang bertentangan adalah suatu hal yang mustahil.

Maka: tidak akan bisa menyatukan hati dan menyatukan kalimat; kecuali kalimat Tauhid -jika telah diketahui maknanya dan diamalkan konsekuensinya secara lahir dan batin-; bukan dengan mengucapkan saja akan tetapi menyelisihi kandungannya; karena itu tidak bermanfaat.”

[Al-Ajwibah Al-Mufiidah ‘An As-ilati Al-Manaahij Al-Jadiidah (hlm. 211-212- cet. III)]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar