Jumat, 03 Maret 2017

128- METODE LAIN DARI PENULISAN



METODE LAIN DARI PENULISAN

Ada sebagian ulama yang ketika menulis sebenarnya dia banyak menukil dari para imam; akan tetapi tidak dia sandarkan dikarenakan beberapa alasan. Di antaranya:

[1]- Penulis sudah menyandarkan ke pemilik perkataan, hanya saja dia tidak menyebutkan kitabnya; seperti yang dilakukan oleh Imam Asy-Syathibi -rahimahullaah- dalam dua kitabnya: “Al-I’tishaam” dan “Al-Muwaafaqaat” [Lihat: Muqaddimah Syaikh Masyhur bin Hasan Alu Salman dalam “tahqiiq” kitab “Al-Muwaafaqaat” (I/20), dan “Al-I’tishaam” (hlm. 100)]

[2]- Tidak menyandarkan sama sekali: kepada kitab maupun penulisnya; seperti yang dilakukan oleh Imam Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi -rahimahullaah- dalam kitabnya: “Syarh Al-‘Aqiidah Ath-Thahawiyyah”. “Jelas sekali tampak pengaruh Al-‘Allamah Ibnul Qayyim pada banyaknya nukilan dari kitab beliau dalam Syarh (‘Aqidah Thahawiyyah) ini. Dan kemungkinan besar: beliau (Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi) bertemu dengannya (Ibnul Qayyim) dan mengambil faedah darinya; akan tetapi dia beliau (Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi) tidak menjelaskan bahwa dirinya menukil dari beliau (Ibnul Qayyim), demikian juga dari Syaikhul Islam (beliau menukil darinya akan tetapi tidak menyebutkan namanya-pent). Mungkin hal ini sengaja beliau lakukan agar faedah dari kitabnya bisa merata; bisa diambil manfaatnya oleh teman maupun lawan.” [Muqaddimah tahqiiq “Syarh Al-‘Aqiidah Ath-Thahawiyyah” (I/73)]

[3]- Menukil perkataan akan tetapi melakukan perubahan yang disesuaikan, sehingga tidak disandarkan; sebagaimana diisyaratkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani -rahimahullaah- [Lihat: Muqaddimah Syaikh Shaghir Ahmad Al-Bakistani -hafizhahullaah- ketika men-tahqiiq “Taqriibut Tahdziib” (hlm. 20)]

[4]- Tidak Ingat Perkataan Siapa. Sebagaimana dikatakan oleh Syaikh ‘Abdullah bin Yusuf Al-Judai’ -hafizhahullaah-:

“Allah mengetahui bahwa diriku -dalam semua tulisan dan tahqiiq-ku-: tidak pernah sengaja untuk menukil perkataan ulama tanpa menyandarkannya. Akan tetapi dikarenakan BANYAKNYA BACAANKU terhadap perkataan ulama -seperti Syaikhul Islam-: TERKADANG SEBAGIAN UNGKAPAN MEREKA MELEKAT DI PIKIRANKU; AKAN TETAPI KETIKA MENULIS SAYA TIDAK INGAT: INI PERKATAAN SI FULAN…sehingga masuklah ungkapan tersebut dalam tulisanku. Dan hal ini tidak dipermasalahkan dalam tulisan ‘ilmiyyah, dan tidak ada seorang imam pun yang kita teladani; melainkan banyak melakukan hal semacam ini. Dan ini bukanlah hal yang tercela.”

[“Al-‘Aqiidah As-Salafiyyah Fii Kalaam Rabbil Bariyyah” (hlm. 16- cet. II)]

[5]- Tidak menyandarkan nukilan dikarenakan tulisan merupakan hasil ringkasan dari berbagai perkataan; seperti yang dilakukan oleh Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di -rahimahullaah- dalam Tafsir-nya; dimana “dalam fikiran beliau mengalir perkataan-perkataan para Salaf; dari kalangan para Shahabat, Tabi’in dan Ulama Umat mengenai tafsir. Seolah-olah belia -rahimahullaah- mengumpulkan berbagai perkataan mengenai tafsir ayat; kemudian beliau susun dengan gaya bahasa beliau yang sudah dikenal (keindahan dan kemudahannya-pent).” [Muqaddimah tahqiiq “Taisiirul Kariimir Rahmaan” (hlm. 4-5), cetakan: “Daar Ibnil jauzi”]

[6]- Tidak menyandarkan perkataan karena: untuk melatih para pelajar; agar mereka mau melakukan “Bahts” (pembahasan), sebagaimana dikatakan oleh: Fadhilatul Ustadz ‘Abdul Hakim bin ‘Amir Abdat -hafizhahullaah- kepada kami (di kelas). Karena seorang pelajar yang sudah mengetahui rujukan yang disebutkan; maka dia akan segera merujuk ke kitab dan nomor halaman. Adapun jika dia tidak mengetahui; maka dia akan mencari dan melakukan pembahasan.

[7]- Maka: Asal dari menukil perkataan adalah: dengan menyandarkannya kepada pemilik perkataan. “Akan tetapi yang harus diperhatikan: jika engkau membaca di sebagian tulisan ahli ilmu: suatu ungkapan yang masyhur dari seorang imam, kemudian penulisnya tidak menyandarkan; maka janga terburu-buru untuk mencela sang penulis…karena mereka memiliki sebab, udzur, dan berbagai alasan.” [“An-Nubadz  Fii Aadab Thalabil ‘Ilmi (hlm. 200)]

-ditulis oleh: Ahmad Hendrix-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar