TADABBUR PERMISALAN
[1]- Imam Ibnul Qayyim
-rahimahullaah- berkata:
“Allah -Subhaanahu-
telah membuat permisalan-permisalan untuk hamba-hamba-Nya; di berbagai tempat
dalam Kitab-Nya, Allah perintahkan (hamba-hamba-Nya) untuk mendengarkan
permisalan-permisalan-Nya, dan Dia mengajak hamba-hamba-Nya untuk memahaminya,
memikirkannya dan mengambil pelajaran darinya; dan inilah tujuan dari dibuatnya
(permisalan-permisalan) tersebut.”
[2]- “Di antaranya
adalah: Firman Allah -Ta'aalaa-:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ
ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ
الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِينَ
“Perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tidak memikulnya
(tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang
tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu.
Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (Al-Jumu'ah: 5)
Allah mengabarkan
tentang orang yang dipikulkan kitab-Nya agar diimani, ditadabburi, diamalkan
dan didakwahkan; akan tetapi orang tersebut menyelisihinya, tidak lah dia
memukulnya MELAINKAN HANYA HAFALAN SAJA, maka bacaannya yang tanpa disertai
tadabbur, tanpa pemahaman, tanpa ittiba, tidak menjadikannya sebagai sumber
hukum dan tanpa pengamalan; Allah misalkan orang semacam ini seperti keledai
yang di punggungnya ada setumpuk buku; akan tetapi dia tidak tahu apa isinya,
dia cuma memikulnya saja.
Jadi orang yang
demikian; bagiannya dari Kitabullah adalah seperti keledai ini yang memikul
buku-buku di punggungnya.
Permisalan ini walaupun
asalnya untuk Orang-Orang Yahudi; akan tetapi -secara makna- mencakup juga
orang yang memikul Al-Qur'an; akan tetapi tidak mengamalkannya, tidak
memberikan haknya, dan tidak memperhatikannya dengan sepenuh perhatian.”
[ I’laamul Muwaqqi’iin
(I/329-330 & 288)]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar