RENUNGAN BAGI HATI YANG
TIDAK LEMBUT DENGAN AL-QUR’AN
Allah Ta’aalaa
berfirman:
لَوْ أَنْزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ
لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ
نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Sekiranya kami
turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk
terpecah belah disebabkan takut kpd Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami
buat untuk manusia agar mereka berpikir.” (QS. Al-Hasyr: 21)
Imam Ibnu Qayyim
Al-Jauziyyah -rahimahullaah- berkata:
“Maka, alangkah anehnya
bagi segumpal daging (hati) yang lebih keras dari gunung-gunung ini, (hati ini)
mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, disebutkan Allah Tabaaraka Wa Ta’aalaa;
akan tetapi tidak menjadi lembut, tidak khusyuk, dan tidak kembali (kepada
Allah). Maka bukan hal yang aneh dan tidak bertentangan dengan hikmah-Nya: jika
Allah ‘Azza Wa Jalla menciptakan Api Neraka untuk mencairkan (hati semacam)
ini; jika dia tidak menjadi lembut terhadap firman-Nya, ketika (berdzikir)
mengingat-Nya, (ketika mendengar) larangan-larangan-Nya dan
nasehat-nasehat-Nya.”
[Miftaah Daaris
Sa’aadah (II/88)]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar