Sabtu, 25 Februari 2017

8- RENUNGAN BAGI HATI YANG TIDAK LEMBUT DENGAN AL-QUR'AN



RENUNGAN BAGI HATI YANG TIDAK LEMBUT DENGAN AL-QUR’AN

Allah Ta’aalaa berfirman:
لَوْ أَنْزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Sekiranya kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kpd Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir.” (QS. Al-Hasyr: 21)

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah -rahimahullaah- berkata:

“Maka, alangkah anehnya bagi segumpal daging (hati) yang lebih keras dari gunung-gunung ini, (hati ini) mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, disebutkan Allah Tabaaraka Wa Ta’aalaa; akan tetapi tidak menjadi lembut, tidak khusyuk, dan tidak kembali (kepada Allah). Maka bukan hal yang aneh dan tidak bertentangan dengan hikmah-Nya: jika Allah ‘Azza Wa Jalla menciptakan Api Neraka untuk mencairkan (hati semacam) ini; jika dia tidak menjadi lembut terhadap firman-Nya, ketika (berdzikir) mengingat-Nya, (ketika mendengar) larangan-larangan-Nya dan nasehat-nasehat-Nya.”

[Miftaah Daaris Sa’aadah (II/88)]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar