HAJRUL QUR’AN
(MENGABAIKAN AL-QUR’AN)
[1]-
Allah -Subhaanahu Wa Ta’aalaa- berfirman:
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي
اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
“Dan Rasul (Nabi Muhammad) berkata, “Wahai Rabb-ku,
sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan.” (QS. Al-Furqan: 30).
Dalam ayat ini Allah mengabarkan tentang seruan dan
keluhan dari Rasul-Nya, Nabi Muhammad shallallaahu ‘alihi wa sallam.
Yaitu: bahwa kaum musyrikin; mereka tidak mau memperhatikan dan mendengarkan
Al-Qur’an. Jika dibacakan Al-Qur’an; mereka membuat kegaduhan dan keributan
agar tidak mendengarkannya. Inilah yang dinamakan mengabaikan Al-Qur’an.
Tidak mempelajari Al-Qur’an dan tidak menghafalnya
juga termasuk mengabaikan Al-Qur’an.
Tidak beriman terhadap Al-Qur’an dan tidak
membenarkannya juga termasuk mengabaikan Al-Qur’an.
Tidak mentadabburi Al-Qur’an dan tidak berusaha
memahaminya juga termasuk mengabaikan Al-Qur’an.
Tidak mengamalkan Al-Qur’an, tidak melaksanakan
perintah-perintah Allah yang terdapat di dalamnya, dan tidak menjauhi
larangan-larangan-Nya, juga termasuk mengabaikan Al-Qur’an.
Berpaling kepada selain Al-Qur’an; berupa sya’ir,
nyanyian, perrmainan dan lain-lain, ini juga termasuk mengabaikan Al-Qur’an.
[Lihat: Tafsiir Ibni Katsiir (hlm. 963-al-Mishbaahul
Muniir) dan Taisiirul Kariimir
Rahmaan (hlm. 582-cet. Muassasah ar-Risaalah)]
[2]- Dari sini kita mengetahui bahwa orang yang tidak
mau memahami Al-Qur’an dan tidak mau mengamalkannya; maka dia telah mengabaikan
Al-Qur’an.
Allah telah mewajibkan atas manusia untuk mentadabburi
Al-Qur’an dan mencela mereka yang tidak mau mentadabburinya. Allah -Ta’aalaa- berfirman:
أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ
أَقْفَالُهَا
“Maka tidakkah mereka
menghayati (mentadabburi) Al-Qur’an, ataukah hati mereka sudah terkunci?” (QS. Muhammad: 24).
[Lihat: Aysarut Tafaasiir (hlm. 1481)]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar