INGIN DITERIMA OLEH SEMUA???
[1]-
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullaah- berkata:
“Allah
telah memperingatkan kita dari jalan mereka (Yahudi dan Nasrani);
bersamaan dengan itu: ketetapan-Nya telah tetap sesuai dengan apa yang
dikabarkan oleh Rasul-Nya -dan telah berlalu di ilmu-Nya-; dimana beliau
bersabda dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Sa'id Al-Khudri
-radhiyallaahu 'anhu-, dia berkata: Rasulullah -shallaahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
((لَتَتَّبِعُنَّ
سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى
لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ)) قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ
آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: ((فَمَنْ))
“Sungguh,
kalian akan mengikuti jalan-jalan orang-orang sebelum kalian: sejengkal demi
sejengkal dan sehasta deemi sehasta. Sampai kalau mereka masuk ke lubang Dhabb;
maka sungguh kalian akan tetap mengikuti mereka.”…
Maka
beliau mengabarkan bahwa akan ada di antara umat beliau yang menyerupai Yahudi
dan Nashrani…Akan tetapi ini bukanlah pengabaran tentang keseluruhan dari umat
beliau. Bahkan telah mutawatir dari beliau (bahwa beliau bersabda):
لَا
تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ [مَنْصُوْرِيْنَ]،
لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ [أَوْ خَالَفَهُمْ]، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ
اللهِ وَهُمْ كَذٰلِكَ
“Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berada di atas kebenaran
[mereka ditolong (oleh Allah)], tidak membahayakan mereka: orang yang
membiarkan (tidak menolong) mereka [atau yang menyelisihi mereka], sampai datang
perintah Allah dan mereka tetap berada dalam keadaan tersebut.”
Maka (kalau ada pertanyaan): ”Jika Al-Qur’an dan As-Sunnah telah
menunjukkan bahwa hal itu (umat ini akan menyerupai Yahudi dan Nasrani) pasti
terjadi; maka apa faedah larangan dari hal tersebut?” (Jawabannya): Karena
Al-Qur’an dan As-Sunnah juga menunjukkan bahwa: Akan senantiasa ada sekelompok
dari umat ini yang berpegang dengan kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad
-shallallaahu ’alaihi wa sallam- sampai Hari Kiamat, dan bahwa umat ini tidak
akan bersepakat di atas kesesatan. Maka dalam larangan dari hal tersebut
(menyerupai Yahudi dan Nasrani) terdapat faedah untuk memperbanyak Tha-ifah
Manshurah (golongan yang ditolong Allah), untuk menguatkannya, dan menambah
keimanannya. Semoga Allah menjadikan kita termasuk bagian dari mereka.”
[”Iqtidhaa’ Ash-Shiraath Al-Mustaqiim” (I/79-82 & 170-171), dengan
perubahan redaksi Hadits]
[2]- Syaikh Imam Muhammad
Nashiruddin Al-Albani -rahimahullaah- berkata:
“Tujuan
akhir dari Dakwah adalah menegakkan hukum Allah di muka bumi; maksudnya: agar
ada sekelompok umat yang berhukum dengan apa yang Allah turunkan dan
menyebarkan Dakwah di muka bumi dengan kekuatan dan keberanian; dimana tidak
ada seorang pun yang mampu untuk menghalangi di hadapannya. Kalau ada seorang
yang mengahalanginya; maka dibalas dengan hukuman. Dan marhalah pertama untuk
mewujudkan penegakkan hukum Allah di muka bumi adalah dengan Tashfiyah dan
Tarbiyah…
(Kita
harapkan) hari ketika kaum muslimin memahami Islam dengan pemahaman yang benar
dan mereka mempraktekkannya dengan sempurna. MAKSUD KAMI BUKANLAH SELURUH KAUM
MUSLIMIN; *KARENA HAL INI MUSTAHIL*. Akan tetapi maksud kami adalah: Golongan
Yang Selamat; yang dikabarkan oleh Nabi -shallallaahu 'alaihi wa sallam-:
((...وَإِنَّ بَنِيْ إِسْرَائِيلَ
تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى
ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً؛ كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً))
قَالُوْا : وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ : ((مَا أَنَا عَلَيْهِ
وَأَصْحَابِيْ))
“…Sungguh, Bani Isra-il telah berpecah menjadi
72 (tujuh puluh dua) golongan. Dan umatku (umat Islam) akan berpecah menjadi 73
(tujuh puluh tiga) golongan; semuanya di Neraka kecuali 1 (satu golongan).”
Mereka
(para Shahabat) bertanya: Siapa (golongan yang selamat) tersebut wahai
Rasulullah?
Beliau
menjawab:
“(Yang
mengikuti) apa yang aku dan para Shahabatku berada diatasnya.”."
["Aaraa-u
Al-Imaam Al-Albaani At-Tarbawiyyah" (hlm. 95-96)]
-ditulis
oleh: Ahmad Hendrix-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar