INTI TAFSIR AL-QUR’AN
Dari Abu Darda radhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ
“Qul Huwallaahu Ahad (Surat Al-Ikhlash)
sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.” [Shahih: HR. Muslim (no. 811)
dari Abu Darda radhiyallaahu ‘anhu, dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari
(no. 5013) dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallaahu ‘anhu]
“Hal itu dikarenakan makna-makna Al-Qur’an ada tiga
macam: (1)Tauhid, (2)Kisah-Kisah, dan (3)Hukum-Hukum. Dan Surat (Al-Ikhlash)
ini merupakan sifat-sifat ar-Rahmaan (Yang Maha Pengasih); yang
didalamnya terdapat Tauhid (mengesakan Allah) saja.” [At-Tanbiihaat
as-Saniyyah ‘Alal ‘Aqiidah al-Waasithiyyah (hlm. 44), karya Syaikh ‘Abdul
‘Aziz An-Nashir Ar-Rasyid -rahimahullaah-]
Maka dari sini kita bisa langsung mengetahui:
KONSEP INTI TAFSIR
AL-QUR’AN
Yakni: Bahwa bagi siapa saja yang ingin memahami
kandungan Al-Qur’an; maka dia harus menguasai 3 (tiga) macam ilmu ini:
(1) Ilmu tentang Tauhid dan hal-hal yang berkaitan
dengan pembahasan ‘Aqidah.
(2) Ilmu tentang Kisah-Kisah yang terdapat dalam
Al-Qur’an; baik kisah para Nabi ‘alaihimush shalaatu was salaam;
termasuk kisah/siroh Nabi kita Muhammad -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-,
kisah para pengikut Nabi -termasuk para Shahabat Nabi Muhammad -shallallaahu
‘alaihi wa sallam-, maupun kisah para penentang Nabi dari kalangan orang-orang
kafir; mulai dari pemimpin mereka: Iblis, Fir’aun, sampai para pembesar musyrik
Quraisy, dan lainnya.
(3) Ilmu tentang Hukum-Hukum; baik hukum Fiqih maupun
yang lainnya dari hukum-hukum wajib, sunnah, halal dan haram yang terdapat
dalam Islam.
PENJELASAN RINGKAS DARI
KONSEP DI ATAS
Maka kita kumpulkan:
PERTAMA
- Ayat-ayat yang berkaitan dengan Tauhiidullaah
(men-tauhid-kan Allah); baik Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, maupun Tauhid
Asma’ Wa Shifat, juga ayat-ayat yang berkaitan dengan penetapan akan
keberadaan/wujud Allah.
- Ayat-ayat yang berkaitan dengan para Malaikat;
nama-nama mereka, sifat-sifat mereka, tugas-tugas mereka, sebagian perbuatan
mereka, pembelaan mereka terhadap orang-orang yang beriman, dan lain
sebagainya.
- Ayat-ayat tentang yang menjelaskan tentang
Kitab-Kitab Allah yang harus kita iman; seperti: Taurat, Injil, Zabur, dan
terutama sekali adalah: Al-Qur’an; sifat-sifat Al-Qur’an, mukjizat-mukjizatnya,
termasuk tantangan dari Allah kepada seluruh manusia untuk mendatangkan yang
semisal dengannya.
- Ayat-ayat tentang para Nabi dan Rasul yang Allah
utus kepada manusia, lebih khusus lagi Nabi kita Muhammad -shallallaahu ‘alaihi
wa sallam-. Pada hakikatnya ini merupakan bagian dari Kisah-Kisah; akan tetapi
disini akan ditekankan masalah keimanan terhadap mereka, adapun pada bagian
Kisah; maka akan ditekankan tentang perjalanan hidup mereka dan faedah-faedah
apa saja yang bisa kita ambil darinya.
- Ayat-ayat yang berkaitan dengan Hari Akhir; tentang
dalil-dali penetapannya dengan naqliyyah maupun ‘aqliyyah, apa
yang harus kita persiapkan untuk menghadapinya, dan lain sebagainya; seperti
permisalan-permisalan yang Allah buat untuk menetapkannya, yang didalamnya juga
terdapat banyak faedah.
- Ayat-ayat yang berkaitan dengan permasalahan Takdir,
tentang orang-orang yang Ghuluww (berlebihan) dalam menetapkannya -yang
mereka merupakan cikal bakal Jabariyyah-, dan orang-orang yang Taqshiir (kurang);
yakni: orang-orang yang tidak menetapkan Takdir Allah -yang mereka merupakan
bibit dari Qadariyyah-, dan juga kewajiban orang-ornag yang beriman dalam
permasalahan Takdir ini, yang tentunya mereka harus bersikap pertengahan.
- Juga ayat-ayat yang berkaittan dengan
masalah-masalah ‘Aqidah yang lainnya; seperti maslah Iman dan Kufur, Al-Wa’du
wal Wa’iid (Janji dan Ancaman Allah), Kewajiban memuliakan para Shahabat -radhiyallaahu
‘anhum ajma’iin- dan larangan mencela mereka, Karamah para Wali, dan lain-lain.
KEDUA
- Kisah penciptaan manusia pertama; yaitu Adam
-‘alaihis salaam- beserta istrinya: Hawa, dan kisah Iblis serta godaannya
terhadap mereka berdua, sehingga akhirnya menjadi musuh bersama bagi umat
manusia.
- Kisah Nabi Nuh -‘alaihis salaam- dan perjuangan
beliau dalam mendakwahi kaumnya, yang berakhir dengan ditenggelamkannya seluruh
permukaan bumi oleh Allah -Subhaanahu Wa Ta’aalaa-; sungguh kisah yang luar
biasa.
- Kisah Nabi-Nabi yang lainnya -‘alaihimush shalaatu
wa salaam-; seperti Nabi Hud, Shalih, dan Syu’aib, yang inti dakwah para Nabi
semuanya adalah Tauhid; mengajak umatnya untuk beribadah kepada Allah saja dan
meninggalkan peribadahan kepada selain Allah.
- Juga kisah Nabi Ibrahim -‘alaihis salaam- yang
merupakan teladan Nabi kita Muhammad -shallallaahi ‘alaihi wa sallam-; bahkan
teladan kita semuanya sebagai umat Nabi Muhammmad -shallallaahu ‘alaihi wa
sallam-, dakwah Nabi Ibrahim, mulai dari dakwah beliau kepada bapaknya,
kaumnya, sampai beliau mendakwahi penguasa.
- Juga kisah Nabi Musa -alaihis salaam- yang mempunyai
banyak kesamaan dengan Nabi Muhammad -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-.
- Kisah Nabi ‘Isa -alaihis salaam- dan usaha
pembunuhan terhadap beliau, sampai akhirnya beliau diselamatkan oleh Allah
dengan diangkat dalam keadaan hidup, yang nantinya akan turun lagi menjelang Hari Kiamat.
- Dan terakhir; kisah Nabi kita yang mulia: Muhammad
-‘alaihish shalaatu was salaam-.
KETIGA
- Ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah Shalat;
mulai dari Thaharah -Wudhu, Mandi, dan Tayammum-, Shalat yang wajib, Shalat
Sunnah, Shalat ketika Safar, Shalat ketika dalam keadaan Khauf (takut),
dan lain-lain dari permasalahan Shalat.
- Ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah Zakat dan
Shadaqah.
- Ayat-ayat tentang Shaum (puasa) -khususnya
Puasa di bulan Ramadhan-.
- Ayat-ayat tentang Haji.
- Dan hukum-hukum yang lainnya.
------------------------------
Maka, selanjutnya adalah pembahasan yang meluas dari
masing-masing 3 (tiga) perkara di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar