Sabtu, 25 Februari 2017

9- AL-QUR'AN MU'JIZAT YANG PALING AGUNG



AL-QUR’AN MU’JIZAT YANG PALING AGUNG

Dari Abu Hurairah -radhiyallaahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

مَا مِنَ الأَنْـبِـيَـاءِ مِـنْ نَـبِـيٍّ؛ إِلا قَـدْ اُعْـطِـيَ مِـنَ الْآيَـاتِ مَـا مِـثْـلُـهُ آمَـنَ عَـلَـيْـهِ الْــبَـشَـرُ، وَإِنَّــمَا كَـانَ الَّـذِيْ أُوْتِـــيْـتُ: وَحْــيًا أَوْحَـى اللهُ إِلَـيَّ، فَــأَرْجُـوْ أَنْ أَكُـوْنَ أَكْـثَـرَهُمْ تَـابِـعًا يَــوْمَ الْـقِـيَامَـةِ.

“Tidak ada seorang nabi pun melainkan telah diberikan kepadanya ayat (mu’jizat) yang seharusnya manusia beriman kepadanya. Dan (mu’jizat terbesar-pent) yang diberikan kepadaku adalah: Wahyu yang Allah wahyukan kepadaku (Al-Qur’an), maka aku berharap menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada Hari Kiamat (disebabkan mu’jizat tersebut-pent).”

[Muttafaqun ‘Alaihi: HR. Al-Bukhari (no. 4981 & 7274) dan Muslim (no. 152)]

Al-Qur’an adalah mu’jizat terbesar yang menjadi kekhususan Nabi kita Muhammad -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- yang tidak dimiliki oleh nabi yang lainnya. Mu’jizat-mu’jizat nabi-nabi terdahulu sudah berlalu dengan berlalunya masa mereka. Tidak ada yang bisa menyaksikan mu’jizat-mu’jizat tersebut kecuali orang-orang yang hadir/ada pada waktu itu. Karena mu’jizat-mu’jizat tersebut merupakan perkara-perkara yang terlihat oleh mata kepala; seperti: Unta Nabi Shalih, tongkatnya Nabi Musa, dan lain-lain.

Adapun mu’jizat Al-Qur’an; maka akan tetap berlangsung sampai Hari Kiamat, karena ke-mu’jizat-an Al-Qur’an disaksikan dengan mata hati (ilmu); sehingga -dengan sebab itu- pengikutnya akan lebih banyak. Keluar biasaan Al-Qur’an terdapat dalam tata bahasanya, keindahannya dan pengabarannya terhadap perkara-perkara ghaib yang terus bisa dibuktikan dengan berlalunya waktu. Pada tiap masa; senantiasa nampak sebagian yang dikabarkan Al-Qur’an tentang apa yang akan terjadi, dan hal itu semakin menunjukkan kebenaran Al-Qur’an.

[Lihat: Fat-hul Baari (IX/9-10-cet. Daarus Salaam) karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani -rahimahullaah-]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar