AL-QUR’AN
MU’JIZAT YANG PALING AGUNG
Dari Abu Hurairah -radhiyallaahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah -shallallaahu
‘alaihi wa sallam- bersabda:
مَا مِنَ الأَنْـبِـيَـاءِ مِـنْ نَـبِـيٍّ؛ إِلا قَـدْ
اُعْـطِـيَ مِـنَ الْآيَـاتِ مَـا مِـثْـلُـهُ آمَـنَ عَـلَـيْـهِ الْــبَـشَـرُ،
وَإِنَّــمَا كَـانَ الَّـذِيْ أُوْتِـــيْـتُ: وَحْــيًا أَوْحَـى اللهُ إِلَـيَّ،
فَــأَرْجُـوْ أَنْ أَكُـوْنَ أَكْـثَـرَهُمْ تَـابِـعًا يَــوْمَ الْـقِـيَامَـةِ.
“Tidak
ada seorang nabi pun melainkan telah diberikan kepadanya ayat (mu’jizat) yang
seharusnya manusia beriman kepadanya. Dan (mu’jizat terbesar-pent) yang
diberikan kepadaku adalah: Wahyu yang Allah wahyukan kepadaku (Al-Qur’an), maka
aku berharap menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada Hari Kiamat
(disebabkan mu’jizat tersebut-pent).”
[Muttafaqun
‘Alaihi: HR. Al-Bukhari (no. 4981 & 7274) dan Muslim (no. 152)]
Al-Qur’an adalah mu’jizat terbesar yang menjadi kekhususan Nabi kita
Muhammad -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- yang tidak dimiliki oleh nabi yang
lainnya. Mu’jizat-mu’jizat nabi-nabi terdahulu sudah berlalu dengan berlalunya
masa mereka. Tidak ada yang bisa menyaksikan mu’jizat-mu’jizat tersebut kecuali
orang-orang yang hadir/ada pada waktu itu. Karena mu’jizat-mu’jizat tersebut
merupakan perkara-perkara yang terlihat oleh mata kepala; seperti: Unta Nabi
Shalih, tongkatnya Nabi Musa, dan lain-lain.
Adapun
mu’jizat Al-Qur’an; maka akan tetap berlangsung sampai Hari Kiamat, karena
ke-mu’jizat-an Al-Qur’an disaksikan dengan mata hati (ilmu); sehingga -dengan
sebab itu- pengikutnya akan lebih banyak. Keluar biasaan Al-Qur’an terdapat
dalam tata bahasanya, keindahannya dan pengabarannya terhadap perkara-perkara
ghaib yang terus bisa dibuktikan dengan berlalunya waktu. Pada tiap masa;
senantiasa nampak sebagian yang dikabarkan Al-Qur’an tentang apa yang akan
terjadi, dan hal itu semakin menunjukkan kebenaran Al-Qur’an.
[Lihat: Fat-hul
Baari (IX/9-10-cet. Daarus Salaam) karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani -rahimahullaah-]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar